Setelah membakarnya Azis keluar dari pintu samping dan melihat kobaran api dari belakang rumah serta menyaksikan orang-orang disekitar yang berusaha menyelamatkan barang-barang, karena lokasi kebakaran itu sendiri berdekatan dengan Poskesdes.
Melihat rumah sudah mulai terbakar, Azis kemudian mencegat sebuah mobil untuk menuju ke Polsek Lemito.
Pada saat berada di Polsek Lemito, Azis menghubungi tetangganya yang bernama Mama Ciwang.
“Saya baru ingat kalau anak tiri saya, Rati Sari tinggal didalam rumah itu. Namun dari penyampaian Mama Ciwang, rumah sudah hangus terbakar dan Rati pula ikut terbakar bersama istri saya. Saya sebenarnya hanya ingin membuang bensin itu kearah wajah istri dan lelaki simpanannya, agar wajah mereka melepuh. Saya sama sekali tidak ada niat untuk membakarnya. Saya sangat kecewa melihat apa yang mereka perbuat pada saat itu,†ungkapnya sedih. (zul/hargo)