Gorontalo, Hargo.co.id – Naas nasib yang menimpa Arifin Kente (38). Niat untuk memancing ikan di Danau Limboto malah menemui ajalnya, Sabtu (20/1). Sampan yang ditumpangi warga Tamulobutao, Dungingi, Kota Gorontalo ini terbalik diterjang angin kencang. Arifin yang tidak tahu berenang pun tenggelam.
“Ayah saya memang tidak tahu berenang,” ungkap Rian Kente (17), anak sulung Arifin. Sebelum ditemukan tewas, sebelumnya Arifin berpamitan kepada keluarganya untuk memancing di Danau Limboto bersama rekan-rekannya pada pagi hari.
Ayah dua anak ini sejatinya baru melakoni profesi barunya ini setiap akhir pekan selama sebulan karena saat pertama kali memancing mendapatkan ikan yang cukup besar. Lelaki yang memiliki usaha perbengkelan ini pun pergi memancing pagi itu.
“Ayah saya itu berpamitan kepada ibu setelah habis sholat Subuh mau pergi memancing bersama 5 orang teman. Ibu saya melarang ayah untuk pergi karena selalu pulang malam hari. Tapi ayah saya tidak mendengarkannya,” jelas Rian.
Saat sedang asyik memancing, tiba-tiba ada terjangan angin kencang yang membuat sampan yang ditumpangi Arifin terbalik. Nahas, Arifin yang tak bisa berenang pun tak terselamatkan oleh rekan-rekannya, sekitar pukul 14.30 Wita.
Karena heboh, warga sekitar pun berbondong-bondong ikut mencarinya. Jasad Arifin ditemukan pada pukul 16.40 Wita dan langsung diboyong ke rumah duka Kelurahan Tamulobutao, Dungingi.
Arifin pun meninggalkan seorang isteri, Novita Musa (38) dan dua anaknya, Rian Kente dan Sintia Kente (16). Keluarganya sangat terpukul dengan musibah tersebut, “Ti papa pernah berpesan kepadanya untuk bisa melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi dan menjaga adik perempuan di sekolah,” ujar Rian.
Kapolsek Telaga, AKP Okta Rahmansyah, SIK membenarkan kejadian tersebut dan anggotanya datang langsung ke lokasi kejadian. “Yang ingin memancing di Danau Limboto diharapkan selalu menjaga keselamatan,” ungkap Okta.(tr-58)