Hargo.co.id, GORONTALO – Wakil ketua DPRD Gorontalo Utara (Gorut), Hamzah Sidik meminta PKK mencontohi Persatuan Istri Anggota Dewan (PIAD). Meskipun tak ada anggaran, namun program tetap jalan.
“Kita ini juga punya istri. Namun tidak ada anggaran yang kita berikan untuk PIAD sepeserpun. Mungkin ada baiknya PKK mencontohi PIAD,” kata Hamzah Sidik.
Pernyataan Hamzah Sidiki terkait dengan usulan anggaran PKK pada APBD Perubahan 2022 sebesar Rp 200 juta. Namun, belakangan justru naik dan diakomodir Rp 300 juta oleh TPAD. Lebih lanjut dikatakan oleh Hamzah Sidik, bahwa anggaran untuk PIAD menurut mereka belum terlalu penting untuk diberikan.
“Ngapain kalau hanya untuk jalan-jalan. Itu hanya merugikan daerah saja, tidak ada urgensinya. Makanya kita sepakat untuk tidak memberikan anggaran untuk PIAD,” tegasnya.
Lanjut katanya, ùntuk penanganan stunting tersebut tentu sudah ada instansi teknis yang menanganinya, jadi buat apalagi.
“PKK tak perlu urus stunting, ada Dinas Kesehatan. Kalau ingin ke konkrit, langsung saja beli susu,” ujarnya.
Hal lain yang dikritisi oleh Hamzah Sidik yakni kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut sifatnya hanya seremonial belaka.
“Jika ingin serius, jangan hanya seremonial saja. Beli apa untuk pemenuhan gizi bagi para ibu hamil. Biar jelas siapa yang disasar dan apa manfaatnya,” jelas Hamzah Sidik.
Dirinya lantas berharap agar alokasi anggaran dan program harus lebih jelas terutama manfaatnya serta urgensinya. Kalau tidak penting lebih baik ditunda dulu atau diberikan ke dinas lain yang lebih berkompeten dalam menangani stunting. (***)
Penulis: Alosius M. Budiman