Risno sejak 10 tahun sudah mahir main gambus sejak 1982 barulah ia komersilkan bakatnya.

Tiga tahun berturut dari tahun 83. Sampai 85 ia memenangi juara satu perlombaan gambus. Namanya kini tak asing lagi didengar maayarakat luas kiprahnya membudayakan gambus irama pantun jenaka khas gorontalo itu tak membuatnya jaminan hidup senang.
Di usianya yang kini senja ia tetap mencari eizki untuk istri dan 4 anaknya yang ada di telaga. ” ya kalau ketemu pegawai atau pejabat dia kasih lumayan kalau biasa banyak ratusan kalau tidak ya seikhlasnya” ujarnya.

Supomo lihawa pengacara satu ini begtiu terpanah dengan bakat risno bahkan dirinya mengaku risno adalah aset ” pemerintah harus perhatikan orang seperti dia ini sebab ia budayakan lagu daerah dan kesenian tradiaional. Suaranya juga bagus. Kalau dijakarta begini bisa sukses”jamin supomo lihawa. (csr/hargo)