Hargo.co.id, GORONTALO – Isu perempuan tak boleh jadi pemimpin di Bone Bolango masih terus dihembuskan oleh segelintir orang di perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bone Bolango.
Isu itu sengaja dihembuskan untuk menjegal satu-satunya calon dari kalangan perempuan, yakni Merlan Uloli. Alibi mereka, bencana yang terjadi di Bone Bolango lantaran dipimpin seorang wanita.
Padahal, jika ditelisik ke belakang, saat dipimpin oleh Ismet Mile, Bone Bolango juga pernah dilanda bencana alam, yakni tahun 2007 dan 2008.
Tak hanya di zaman Ismet, Bone Bolango juga pernah diterjang bencana kala dipimpin Hamim Pou. Bahkan, bencana terjadi beberapa kali. Diantaranya, tahun 2020 dan 2022.
Berkaca dari kejadian-kejadian itu, juru kampanye pasangan calon (Paslon) Merlan Uloli dan Syamsu Botutihe, Ayub Abdurrahman pada kampanye di Kecamatan Bone beberapa waktu lalu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya dengan isu yang menyesatkan. Karena itu, menurutnya, hanyalah sebuah fitnah untuk kaum perempuan.
“Bencana di Bone Bolango ini tidak nanti di zaman Ibu Merlan. Tapi, di zaman Pak Ismet dan Pak Hamim, juga terjadi bencana. Maka dari itu, masyarakat saya harap tidak percaya dengan isu perempuan tidak bisa memimpin Bone Bolango,” tegas Ayub.
Kuat dugaan, isu perempuan tak boleh menjadi pemimpin dihembuskan untuk menjegal Merlan karena surveinya teratas.
Tingginya survei Merlan, menurut Ayub, lantaran calon nomor urut 1 itu, telah membawa Bone Bolango berlari untuk maju hingga bisa bersaing dengan daerah lain di Gorontalo, bahkan di level nasional.(*)
Penulis: Rendi Wardani Fathan