Melihat situasi makin tak kondusif, petugas kepolisian pun datang menghampiri mereka dan mencoba untuk bernegosiasi.
Sejenak emosi pelaku sempat mereda dan peralatan bakar diri itu pun disita polisi. Namun tak berselang lama, pelaku lalu masuk ke dalam kamar pribadi dan pintu kamar dikunci dari dalam. Merasa curiga, petugas langsung mendobrak paksa pintu kamar.
Benar saja, pelaku ternyata telah menyulut api di kasur dengan posisi tubuhnya tidur terlentang. Dengan sigap petugas pun menyelamatkan pelaku yang pingsan ke luar kamar.
Melihat kondisi sang ibu, sontak kelima anaknya menangis histeris. Pelaku lalu dibawa petugas ke Puskesmas Dawarblandong dengan ambulans yang telah disiapkan.
Meski sempat diwarnai aksi bakar diri, proses eksekusi rumah dan tanah yang telah dilelang dan dimenangkan oleh Suwono, warga Balongpanggang oleh Panitera PN Mojokerto terus berlangsung.
Eksekusi tersebut akibat termohon tidak kuasa membayar tunggakkan utang sebesar Rp 37 juta dari nilai kredit awal sebesar Rp 55 juta.
Kuasa hukum termohon, Syarif Hadi Suryono menyatakan, keberatan atas langkah eksekusi yang dilakukan petugas PN Mojokerto. Pasalnya, petugas dianggap telah semena-mena terhadap termohon yang seorang janda miskin dengan tanggungan hidup kelima anaknya. Tak hanya itu, nilai lelang pun dianggap tak sesuai agunan senilai Rp 250 juta.