Hargo.co.id, GORONTALO – Hendrawan Dwikarunia Datukrahmat dari Fakultas Olahraga dan Kesehatan dan Asnianti A. Awila dari Fakultas MIPA terpilih secara aklamasi sebagai Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) periode 2023.
Pasangan yang mengusung jargon pake HEBAT itu dinyatakan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM UNG setelah Rapat Penetapan yang dihadiri oleh Komisi Pemilihan Langsung (KPL), Panwas, tim dan pasangan calon pada Selasa (31/01/23) di Sekretariat KPL UNG.

Menurut Ketua Komisi Pemilihan Langsung BEM UNG, Djamaluddin Puluhulawa menuturkan, pasangan Hendrawan dan Asnianti dinyatakan aklamasi karena tak ada lawan paslon lain.
“Awalnya yang mendaftar ada dua paslon, tetapi paslon satunya gugur karena tidak sesuai prosedur. Batas pemasukan berkas itu tanggal 24 pukul 16.00 wita, namun mereka terlambat jadi dinyatakan tidak terdaftar,” ungkap Djamaluddin Puluhulawa saat diwawancarai usai rapat penetapan.
Tak hanya itu, kata Djamaludin, berkas paslon yang dinyatakan gugur, juga tak memenuhi syarat administrasi. Dimana, ucap dia, ada salah satu surat yang tidak sesuai dengan prosedur yakni surat kelakuan baik dari Fakultas yang hanya ditandantangani oleh koordinator umum dan usut punya urut hal tersebut ternyata bisa dilegalkan.

Penetapan Hendrawan dan Asnianti sebagai sebagai pimpinana BEM tak berlangsung mulus. Tercatat, panitia Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM UNG 2023 didemo sebanyak tiga kali. Pertama dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa UNG yang dinahkodai oleh mahasiswa dari tiga Fakultas, yakni Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Pertanian. Demo tersebut menolak aklamasi di lingkungan UNG, menuntut untuk mengganti Panwas, KPL serta mengulang seluruh tahapan yang sudah berjalan.
Disusul dengan demo kedua yang dinahkodai oleh mahasiswa fakultas Olahraga dan Ilmu Kesehatan dan Fakultas MIPA yang mendukung panwas dan KPL untuk melanjutkan dan tidak ada pengulangan tahapan. Hal tersebut justru membuat Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengeluarkan Diskresi untuk mengulang tahapan.
Sayangnya, Diskresi WR III UNG tidak diterima oleh beberapa alianasi mahasiswa. Aliansi Mahasiswa UNG yang terdiri dari mahasiswa FOK dan MIPA misalnya. Mereka menolak diskresi dengan menggela demonstrasi di depan Gedung Rektorat UNG Senin (30/01/2023). Bahi mereka, diskresi sangat tidak adil bagi pasangan calon, karena tahapan sudah berjalan dan sudah melewati beberapa tahapan yang krusial.
Menganut paham demokrasi, pemilihan secara aklamasi Presbem dan wakil presbem UNG periode 2023, dikatakan Djamaludin murni sama sekali tidak ada pencederaan demokrasi di kampus merah maron.
“Muara pilbem 2023 memang demokrasi, tetapi karena ada aturan yakni prosedural yang harus diikuti, karena cara mainnya regulasi itu sendiri maka menggugurkan salah satu paslon yang tidak memenuhi prosedural dalam tahapan pendaftaran” jelasnya.(*)
Penulis: Rita Setiawati