
Pada waktu yang sama, impor senjata turun hingga 25 persen jika dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya. Turunnya angka impor tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan diri Beijing untuk menggunakan senjata buatan dalam negeri kian meningkat.
Tiongkok menyumbang 5,9 persen dari ekspor senjata secara global selama lima tahun ini. Penjual senjata teratas tetap diduduki Amerika Serikat (AS) yang menyumbang 33 persen dan Rusia 25 persen. Ekspor AS naik 27 persen dan Rusia 28 persen.

Senjata-senjata buatan Tiongkok itu dijual ke Pakistan, Bangladesh, Myanmar, Venezuela, Tanzania, Aljazair, Indonesia, Sudan, Iran, Nigeria, dan Kamerun.
Nilai penjualan senjata ke Pakistan merupakan yang tertinggi. Yaitu, mencapai 35 persen dan senilai USD 2.988 juta atau setara dengan Rp 40,06 triliun.