Hargo.co.id, GORONTALO – Tahun 2022 bisa jadi salah satu tahun prestasi bagi Pemerintah Kota Gorontalo. Betapa tidak, meski disibukkan dengan pemulihan ekonomi pasca diguncang pandemi selama dua tahun berturut-turut yang juga dirasakan pemerintah daerah lain, Pemerintah Kota Gorontalo bisa meraih berbagai prestasi diberbagai bidang. Ini dibuktikan dengan 17 penghargaan yang diraih baik skala lokal, maupun nasional.
Tidak hanya itu saja, tahun 2022 juga Pemerintah Kota Gorontalo sukses mendongkrak penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan meningkatkan daya saing daerah. Untuk SPBE, Pemerintah Kota Gorontalo meraih indeks 2,59. Itu merupakan indeks tertinggi dari seluruh pemerintah daerah yang ada di Gorontalo.

Demikian pula dengan daya saing daerah, indeks yang diraih Pemerintah Kota Gorontalo berada diatas pemerintah daerah lainnya di Gorontalo, yakni 3,53. Indeks yang ditorehkan itu, menjadi penyangga utama Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Pemprov Gorontalo. Sebab, pemerintah kabupaten lainnya di Gorontalo, berdasarkan penilaian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hanya mampu menorehkan indeks rata-rata diangka 2.
Hebatnya lagi, IDSD Pemerintah Kota Gorontalo ada diatas rata-rata nasional. Dimana sesuai dengan data yang dirilis BRIN, skor IDSD nasional hanya ada diangka 3,26.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan, penyusunan IDSD merupakan upaya untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana keadaan daya saing suatu daerah, baik dari sisi institusi, infrastruktur, adopsi TIK, kestabilan ekonomi makro, kesehatan, keterampilan, pasar produk, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, ukuran pasar, dinamisme bisnis serta kapabilitas inovasi.

“Saya berharap nilai IDSD ini dapat terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan menguatnya kapabilitas dan meluasnya pemanfaatan riset dan inovasi di daerah sesuai amanat UU nomor 11 Tahun 2019 tentang sistem nasional ilmu pengetahuan dan teknologi dan Peraturan Presiden nomor 78 Tahun 2021 tentang badan riset dan inovasi nasional,” katanya.
Ia menambahkan, IDSD dapat diartikan sebagai refleksi tingkat produktivitas, kemajuan, persaingan dan kemandirian suatu daerah. IDSD, lanjut Tri Handoko, berperan penting sebagai alat untuk menilai keberhasilan suatu daerah untuk dapat bersaing dengan daerah lain dan mendukung daya saing nasional.
Pengukuran IDSD diharapkan menjadi salah satu dasar utama penyusunan dan penetapan kebijakan nasional maupun daerah yang mendorong sinergi program antar-sektor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinan daerah yang inovatif.
“Kegiatan pemetaan IDSD di tingkat provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia ini dilaksanakan di tahun 2022, dimulai dari kajian kerangka konseptual, identifikasi indikator, strukturisasi indikator, pengumpulan data, pengolahan data, standardisasi, pembobotan, agregasi dan penghitungan indeks,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bapppeda Kota Gorontalo, Meydi Silangen mengemukakan, meningkatkan daya saing daerah menjadi hal mutlak untuk dilaksanakan bagi pihaknya. Sebab, kata Meydi, daya saing sebuah daerah bisa menjadi nilai tambah bagi daerah itu sendiri.
“Pak wali kota Marten Taha selalu memberikan instruksi kepada kami dan OPD lain untuk terus meningkatkan daya saing Kota Gorontalo. Karena bagi pak wali, dengan berdaya saing bisa menciptakan nilai tambah untuk kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan,” tandasnya.
Meydi menjelaskan, dalam meningkatkan daya saing sendiri, banyak hal yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Gorontalo. Diantaranya, melahirkan inovasi, menambah dan memperbaiki pembangunan infrastruktur yang bisa menunjang perekonomian masyarakat, meningkatkan layanan kesehatan, memajukan dunia pendidikan yang berkualitas, dan berbagai upaya lainnya.
“Upaya yang kami lakukan akan lebih ditingkatkan di tahun 2023 ini. Kami berharap seluruh pihak terkait, khususnya masyarakat Kota Gorontalo ikut bersinergi dengan kami untuk mewujudkan hal itu,” ucap Meydi.(*)
Penulis: Rendi Wardani Fathan