Hargo.co.id GORONTALO – Pemerintah Kabupaten Pohuwato, melalui dinas Pekerjaan Umum saat ini tengah melaksanakan pembangunan bendung Taluditi. Sayang, proyek dengan nilai 13 Milliar itu dianggap tak berguna dan justru memberikan dampak buruk kepada masyarakat.
Hal ini sebagaimana disampaikan Harton Hamim, warga desa Kalimas saat menyampaikan aspirasinya dalam reses Ketua Fraksi PKB, Abdullah Kadir Diko, Rabu (6/12/2023). Kata Harton, sebagai pemanfaat harusnya pembangunan bendung Taluditi bisa memberikan manfaat positif untuk masyarakat khususnya petani yang membutuhkan suplay air untuk lahan pertanian warga, namun yang dirasakan masyarakat saat ini justru berkebalikan dengan melihat kondisi pembangunan yang amburadul.
“Saya sudah sampaikan bendungannya bocor, tidak sempurna, tempat pembuangan tidak di cor. Yang kena dampaknya itu kami. Kami orang awam melihat pembangunan itu tidak berguna untuk kami. Perlu ditinjau,” ungkap salah satu tokoh masyarakat Desa Kalimas.
Dirinya juga menyesalkan, kondisi tersebut sudah pernah dilaporkan ke Dinas terkait namun lagi-lagi kata Harton terkesan tidak diindahkan. Melalui reses Anggota DPRD ini pun, dirinya berharap kedepaj proyek tersebut bisa mendapat perhatian serius.
“Kami pemanfaatannya, sudah disampaikan ke Dinas tidak ada tanggapan. Kasian pak, bendungan ini pemanfaatannya banyak, untuk Deda Kalimas saja ada 400 hektare lahan pertanian yang menggunakan itu,” pungkas
Menyikapi keluhan warga, Ketua Fraksi PKB, Abdullah Kadir Diko turun langsung ke lapangan untuk meninjau pekerjaan proyek tersebut. Bersama tokoh masyarakat, politisi muda PKB itu juga didampingi sejumlah Kepala Bidang Dinas PUPR Kabupaten Pohuwato.(*)
Penulis: Riyan Lagili
