Tiap Hari Tempuh 1 Km, Harus Antrian di Satu Sumur

Hargo.co.id GORONTALO – Setiap hari warga Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango (Bonbol) harus menempuh sekira 1 kilometer untuk sampai ke salah satu sumur di ujung desa itu.
Setelah tiba, mereka tak bisa langsung menimbanya. Ada sebanyak 102 KK yang harus antrian setiap hari di sumur itu. “Sumur terdekat hanya ada satu. Jadi kita harus antrian setiap hari.

Itu pun air di sumur ini tak bisa diambil terus menerus. Bisa kering,” kata Amira Idrus, ketika diwawancarai Gorontalo Post, Senin, (15/2).
Kemarin, IRT berusia 52 tahun ini terlihat tengah mendorong gerobaknya yang membuat beber jerigen berisi air yang baru saja diambilnya dari sumur di ujung desa. Jerigen yang digunakan Amira berukuran lima liter air. “Sekali angkut, paling banyak 10 jerigen, itupun harus antri agar seluruhnya terisi,” ungkapnya.
Sementara itu Tarua (63) warga sekitar mengatakan hampir semua rumah warga Desa Botubarani tidak ada sumur gali untuk menimba air maupun sumur suntik.
Di desa tersebut hanya ada fasilitas Penampung Air Bersih (PAB) yang dibangun sejak tahun 2012 dan MCK yang dibangun tahun 2004.
Namun, kedua fasilitas air bersih itu pemanfaatanya tidak berlangsung lama setelah dibangun. Kondisi MCK maupun PAB saat ini hanya sudah mulai usang dan seolah tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi.
Untuk mengambil air minum, warga setempat harus menempuh jarak sekitar 2 kilo meter dengan mendorong gerobak. “PAB yang berada di Botubarani tidak ada satupun yang bisa mengeluarkan air seperti biasanya. Sehingga para warga yang tinggal di desa ini hanya mencari air minum harus berjalan kaki lebih 900 meter untuk mendapatkan air bersih,” ujarnya.(tr-42/hargo)