Hargo.co.id, GORONTALO – Terorisme dan radikalisme seperti penyakit mental yang korbannya menyasar siapa saja.

Hal itu diungkapkan Abdul Malik selaku staf ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada pelaksanaan Kenduri, salah satu kegiatan mewujudkan desa siaga dengan resiliensi yang bertujuan untuk melibatkan masyarakat mencegah terorisme dan radikalisme, Rabu (24/7/2024) di Kabupaten Gorut.
“Terorisme dan radikalisme ini, bagaikan penyakit mental. Korbannya bisa siapa saja. Terlebih, dengan adanya perkembangan teknologi saat ini,” kata Abdul Malik.

Untuk itu, Abdul Malik mengajak semua pihak termasuk didalamnya masyarakat untuk waspada terhadap terorisme dan radikalisme.
“Untuk penyembuhan kepada mereka para terorisme juga dilakukan termasuk dari psikologis mereka, cara brpikir dan lainnya. Hal ini harus diwaspadai oleh kita semua, terlebih dengan pengaruh modernisasi, globalisasi dan perkembangan teknologi saat ini yang menyasar hingga ke anak-anak,” tegas Abdul Malik.
Disini kata Abdul Malik, peran masyarakat penting dalam rangka untuk pencegahan dasar terkait dengan terorisme dan radikalisme.
“Masyarakat harus lebih kenal dengan lingkungannya dan meningkatkan kewaspadaan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” paparnya.
Di Kabupaten Gorut sendiri sesuai dengan informasi, ada dugaan oknum-oknum yang terindikasi memiliki hubungan dengan terorisme dan saat ini masih dalam pantauan dan pengawasan.
Sementara itu, Willy Pramudya selaku praktisi media menambahkan,
terorisme hakikatnya seperti panggung teatrikal kekerasan yang memiliki pesan simbolik dan sasaran utamanya media, negara dan masyarakat.
Untuk itu, Willy menegaskan bahwa peran media sangatlah penting dalam menyikapi pemberitaan tekait dengan terorisme dan radikalisme tersebut.
“Dalam pemberitaan tetap mengacu pada kode etik yang pada intinya penyajian berita harus independen, akuntabel dan transparan, serta meminimalisir dampak dan resiko,” ujarnya.
Jangan sampai terjerumus dengan tujuan dan sasaran dari gerakan terorisme dan radikalisme
yang sifatnya global dan bertujuan untuk membuat ketakutan ditengah masyarakat serta tujuannya banyak mulai dari politik dan lain sebagainya.(*)
Penulis: Alosius M. BudimanĀ