Example 728x250 Example 728x250
Kab. Gorontalo UtaraKabar Nusantara

BNPT: Teroris dan Radikalisme Seperti Penyakit Mental

×

BNPT: Teroris dan Radikalisme Seperti Penyakit Mental

Sebarkan artikel ini
BNPT_ Teroris dan Radikalisme Seperti Penyakit Mental
Kenduri, program yang bertujuan untuk mewujudkan desa siaga dengan resiliensi, yang dilaksanakan BNPT dan FKPT dengan melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan terorisme dan radikalisme di Kabupaten Gorut, Rabu (24/07/2024). (Foto: Alosius Budiman)

Hargo.co.id, GORONTALO – Terorisme dan radikalisme seperti penyakit mental yang korbannya menyasar siapa saja.

Berita Terkait:  Berbagi Kebaikan, Takmirul Masjid Al Isra Buladu Salurkan Hewan Kurban

badan keuangan

Hal itu diungkapkan Abdul Malik selaku staf ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada pelaksanaan Kenduri, salah satu kegiatan mewujudkan desa siaga dengan resiliensi yang bertujuan untuk melibatkan masyarakat mencegah terorisme dan radikalisme, Rabu (24/7/2024) di Kabupaten Gorut.

“Terorisme dan radikalisme ini, bagaikan penyakit mental. Korbannya bisa siapa saja. Terlebih, dengan adanya perkembangan teknologi saat ini,” kata Abdul Malik.

Berita Terkait:  Gelar Tournament Catur dan Tenis Meja Antar OPD, Bupati Thariq Apresiasi UT

badan keuangan

Untuk itu, Abdul Malik mengajak semua pihak termasuk didalamnya masyarakat untuk waspada terhadap terorisme dan radikalisme.

“Untuk penyembuhan kepada mereka para terorisme juga dilakukan termasuk dari psikologis mereka, cara brpikir dan lainnya. Hal ini harus diwaspadai oleh kita semua, terlebih dengan pengaruh modernisasi, globalisasi dan perkembangan teknologi saat ini yang menyasar hingga ke anak-anak,” tegas Abdul Malik.

Berita Terkait:  [HOAKS] Jaringan Internet Indonesia Akan Diputus Amerika Serikat 1 Desember

Disini kata Abdul Malik, peran masyarakat penting dalam rangka untuk pencegahan dasar terkait dengan terorisme dan radikalisme.

“Masyarakat harus lebih kenal dengan lingkungannya dan meningkatkan kewaspadaan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” paparnya.

Berita Terkait:  Perencanaan APBD Berbasis PAD Dipastikan Bukan Sekedar Slogan

Di Kabupaten Gorut sendiri sesuai dengan informasi, ada dugaan oknum-oknum yang terindikasi memiliki hubungan dengan terorisme dan saat ini masih dalam pantauan dan pengawasan.

Sementara itu, Willy Pramudya selaku praktisi media menambahkan,

terorisme hakikatnya seperti panggung teatrikal kekerasan yang memiliki pesan simbolik dan sasaran utamanya media, negara dan masyarakat.

Berita Terkait:  Soal Keuangan Pemkab Gorut, Aktivis: DPRD Harus Segera Bertindak

Untuk itu, Willy menegaskan bahwa peran media sangatlah penting dalam menyikapi pemberitaan tekait dengan terorisme dan radikalisme tersebut.

“Dalam pemberitaan tetap mengacu pada kode etik yang pada intinya penyajian berita harus independen, akuntabel dan transparan, serta meminimalisir dampak dan resiko,” ujarnya.

Berita Terkait:  Bantu Warga Papua Tengah, Kapolri Salurkan 264,7 Ton Beras dan 1.500 Sembako

Jangan sampai terjerumus dengan tujuan dan sasaran dari gerakan terorisme dan radikalisme

yang sifatnya global dan bertujuan untuk membuat ketakutan ditengah masyarakat serta tujuannya banyak mulai dari politik dan lain sebagainya.(*)

Penulis: Alosius M. BudimanĀ 

Berita Terkait:  Terkendala Anggaran, Beberapa OPD di Sangihe Masih Menempati Bangunan Tua