Hargo.co.id, GORONTALO – Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kota Gorontalo kembali kecolongan. Kali ini, sebanyak empat kontainer diduga berisi batu hitam ilegal kembali lolos dari pengawasan otoritas pelabuhan tersebut.
Informasi yang dihimpun, empat kontainer yang diduga berisi batu hitam tersebut, dikirim menggunakan jasa pengangkutan transportasi yang berkantor di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.
Terinformasi empat kontainer itu, diberangkatkan lewat Pelabuhan Kota Gorontalo pada tanggal 12 oktober 2023 dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Provinsi Jawa Timur menggunakan kapal Armada Permata.
Masing-masing empat kontainer tersebut bernomor SPNU.2823xxx, SPNU.2865xxx, SPNU.2872xxx dan SPNU.2878xxx. Keempat kontainer itu diperkirakan tiba di pelabuhan tanjung perak pada Senin (23/10/2023) pekan depan.
Lolosnya kontainer barang yang diduga berisi batu hitam hasil penambangan ilegal di wilayah Kabupaten Bone Bolango tersebut bukan baru pertama kali ini terjadi.
Sebelumnya, diduga beberapa kali batu hitam asal Gorontalo yang dikirim ke luar daerah selalu lolos dari pengawasan.
Sering lolosnya peti kemas ini mulai menuai pendapat miring dari sejumlah pihak. Mereka bahkan menduga KSOP Kelas III Kota Gorontalo bermain mata dalam pengiriman peti kemas yang diduga berisi batu hitam ini.
Namun, benarkah KSOP Kelas III Kota Gorontalo bermain mata dalam pengiriman peti kemas ini? Kepala KSOP Kelas III Kota Gorontalo, Taher Laitupa saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui pengiriman teresebut.
Taher Laitupa justru mempertanyakan waktu pengiriman dan meminta wartawan untuk melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.
“Kapan pengirimannya. Maaf pak, mohon dibuat laporannya ke polisi,” jawab Taher Laitupa lewat pesan singkatnya.(*)
Penulis: Alosius Budiman/Sucipto Mokodompis