Asa Kreativitas lewat Permainan dan Outbond
Dinding tembok mengitari lokasi tempat menginap tak menghalangi niat mereka untuk bermain bersama. Senyum ceria menghiasi wajah para balita dan bocah belasan tahun itu. Mereka terus mengisi hari dengan belajar serta bermain bersama setelah setahun lebih terkungkung di lokasi kamp Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Yudhistirah Saleh, Gorontalo
Jarum jam menunjukkan pukul 16.00 wita, Jumat (26/2). Sejumlah bocah duduk bersama di lantai di teras salah satu ruangan di Asrama Haji Provinsi Gorontalo. Tawa riang terdengar renyah dari mulut mungil mereka. Sambil mengoreskan pensil berwarna, mereka mencoba menumpahkan imajinasi di atas kertas.
Sementara itu duduk di antara mereka beberapa Polisi Wanita (Polwan) dan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana). Meski berpakaian lengkap, tak ada jarak para bocah dengan anggota Polwan. Malah mereka saling bercengkerama layaknya saudara.
Begitulah situasi di lokasi karantina pengungsi eks Gafatar di Asrama Haji Provinsi Gorontalo. Di lokasi itu terdapat 30 pengungsi eks Gafatar yang dipulangkan dari Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur pada Senin (22/2) lalu.
Dari 30 pengungsi itu ada 12 pengungsi yang merupakan anak-anak. Mereka berusia dari balita hingga belasan tahun.