
Ia pun berharap agar pemrintah Kabupaten Gorontalo dan Pemerintah Provinsi Gorontalo dapat memberikan sedikit bantuan tangan untuk mengurangi beban hidup yang ditanggunya bersama keluarga kecilnya itu.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Titanto Pauweni tak memungkiri kehidupan berat yang ditanggung Hapsah. Menurutnya, ia tinggal di kandang ayam itu setelah menikah karena ingin mandiri dari keluarga.

“Sebab itulah pula, kita menambah insentif untuknya sebanyak Rp 450 ribu,†ujar Titianto.
Sebenarnya kata Mantan Kadis Sosial itu, rekan-rekan Diknas telah coba untuk mengkoordinasikan dengan pemerintah desa agar yang bersangkutan mendapatkan bantuan rumah layak huni (Mahyani). Namun bantuan itu tak dapat diberikan karena Hapsah tak memiliki sejengkal pun lahan pribadi untuk membangun rumah.
Sayangnya awak media tak memperoleh konfirmasi dari pemerintah desa setempat. Kepala desa yang coba ditemui Gorontalo Post usai Magrib sedang tidak berada di rumah. Setelah coba dihubungi sekira pukul 21.00 WITA, yang bersangkutan hanya sempat mengangkat handphone namun suara kembali hilang dan berganti suara lelaki.
“Ibu sudah tidur, tak boleh diganggu,†katanya.
Sementara itu Camat Telaga Biru yang coba dimintai konfirmasi mengaku masih akan coba untuk mengkonfirmasikan masalah ini dengan pemerintah Desa Talumelito. “Nanti akan coba saya hubungi dulu beliau,†singkat Camat. (and/hargo)