Ketika itu ia memang tidak pamit ke orang tuanya karena pasti tidak akan diberi izin. Bermodal uang jajan yang ia kumpulkan selama ini, Mawar nekat naek angkot dari Bongo ke pasar Sentral Kota Gorontalo. Remaja dengan rambut hitam sebahu dan hidung mancung ini mengaku bila tujuannya ketika itu adalah ke Paguyaman pada salah satu familinya di sana.
Tapi di pasar Sentral ia bertemu pria bernama Roi. Roi lalu mengaku mengenal Mawar. Benar saja Mawar percaya pada Roi, bahwa di Kota ternyata ada orang yang mengenalnya.
Mawar tak mengira bila itu adalah modus, tipu muslihat yang dijalankan Roi. Ia lalu mau saja diajak Roi ke salah satu rumah di Kabila. Sayang Mawar tak tahu persis dimana alamat rumah itu. Saat tiba di rumah itu, Mawar tak ingin turun dari bentor.
“Tapi tangan saya ditarik-tarik sampai masuk rumah,”akunya sambil tertunduk.
Di rumah itu, Mawar tak menyangka dijadikan pelampiasan nafsu birahi Roi. Mawar tak bisa menolak karena dipaksa, ia juga tak berdaya teriak minta tolong kerena rumah itu kosong.
Tak hanya meniduri remaja putri itu, Roi kemudian memotretnya dengan kamera Hp dalam kondisi telanjang. Mawar benar-benar tak berdaya. Foto itu lalu diperlihatkan Roi ke Medi, salah satu tersangka yang kini telah mendekam di Polsek.
Medi tergiur apalagi melihat kemolekan tubuh Mawar yang belia itu. Keduanya lalu membawa Mawar ke kos-kosan di Desa Ayula Sejahtera menggunakan bentor, Mawar pun tak kuasa menolak. Kos-kosan tersebut merupakan milik Winy, perempuan yang merupakan rekan Medi.
Di tempat ini Roi, Medi, Agus dan seorang lainya melakukan pesta Miras. Agus merupkan rekan Medi yang juga salah satu tersangka yang kini telah ditangkap polisi.
Sementara seorang pria lainnya yang diduga juga pelaku dalam kasus ini masih dicari Polisi. Pria ini adalah rekan Roi. Informasi yang ada, hanya Roi yang mengetahui identitasnya, Roi sendiri belum berhasil ditangkap Polisi.