Hargo.co.id, GORONTALO – Sumber pangan lokal menjadi salah satu alternatif dan pertimbangan pemerintah untuk mencegah terjadinya permasalahan stunting. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana – Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-P3A) Kota Gorontalo, Eladona Oktamina Sidiki S.STP.,MSi.
“Sumber pangan lokal bisa jadi alternatif untuk mencegah stunting,” kata Eladona saat ditemui di Ruang Kerjanya Senin (30/01/2023).
Eladona mengungkapkan, stunting terjadi karena kurangnya akses makanan bergizi dan juga didasari kurangnya pengetahuan para ibu mengenai jenis sumber pangan lokal yang terjangkau, mudah didapat dan tentunya memiliki gizi tinggi. Berdasarkan survei gizi, untuk pencegahan stunting itu lebih dominan kepada pemenuhan gizi yang orientasinya adalah pemenuhan kebutuhan protein hewani. Asupan protein hewani yang kaya akan asam amino dapat mencukupi gizi anak, sehingga bisa tumbuh dengan optimal.
“Seperti mengonsumsi telur dan mengonsumsi panganan kearifan lokal lainnya seperti ubi kayu, ubi jalar, singkong dan panganan lokal lainnya karena pemberian makanan tambahan kepada balita tidak serta merta harus dari sumbernya pabrikan” ungkapnya.
“Alhamdulillah di Gorontalo punya kearifan lokal yang sangat tinggi terutama dari kondisi pangan lokal kita yang dilihat dari komposisi asupan gizinya itu menghampiri sama dengan asupan gizi yang modern ataupun pabrikan” tambahnya.
Pemanfaatan sumber pangan lokal tersebut terus didorong oleh pemerintah melalui program pusat yakni DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting).
Program ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang melalui sumber pagan lokal bagi keluarga yang berisiko stunting yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan balita.(*)
Penulis: Rita Setiawati