Hargo.co.id, GORONTALO – Pemerintah Daerah (Pemda) Bone Bolango mengambil langkah tepat saat harga bahan pokok pelan-pelan merangkak naik saat Ramadan. Yakni, menyalurkan bantuan tunai mengingat kenaikan bahan pokok ini sangat dirasakan oleh sebagian masyarakat.
Buktinya, sebanyak 20 ribu Pedagang Kaki Lima (PKL), warung, dan nelayan di wilayah Bone Bolango menerima Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BTPKLWN) dari pemerintah. Bantuan tunai sebesar Rp 600 ribu setiap penerima itu, diserahkan secara simbolis Bupati Bone Bolango Hamim Pou, di Koramil Tapa, Selasa (12/04/2022).
Hamim Pou mengungkapkan bantuan ini tentu sangat membantu masyarakat, dan diharapkan agar dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk menunjang ekonomi keluarga serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Apalagi ini penerima bantuan ini sebagian besar adalah pedagang kaki lima, yang punya warung atau kios, nelayan, penjual kue, termasuk para penjual nasi kuning, dan bubur ayam.
Bantuan yang diserahkan ini dari Pemerintah melalui Tentara Nasional Indonesia (TNI). Karena fungsi TNI tidak hanya menjaga pertahanan, tapi juga peduli terhadap kita semua baik dalam kegiatan perlindungan sosial, bantuan sosial, ikut disalurkan juga oleh TNI.
“Alhamdulillah Bone Bolango untuk penyaluran BTPKLWN ini diserahkan kepada TNI. Saya yakin kalau TNI yang serahkan pasti aman semua. Pasti tersalurkan dengan baik. Apalagi sekitar 20 ribu pedagang kaki lima, warung, dan nelayan di Kabupaten Bone Bolango yang akan menerima bantuan tunai ini,” kata Bupati Hamim Pou.
Masyarakat tidak perlu khawatir tidak akan kebagian, karena Dandim 1304 Gorontalo, Letkol Inf Arif Munawar, mengungkapkan bantuan tunai yang nilainya sebesar Rp 600 ribu ini, sebelumnya sudah didata melalui aplikasi jadi jangan khawatir tidak kebagian.
“Target kita 20 ribu bantuan tunai ini bisa disalurkan untuk masyarakat di Kabupaten Bone Bolango. Bantuan ini dari Presiden yang merupakan program mengatasi kemiskinan, khususnya di tengah pandemi Covid-19,” tutup Letkol Inf Arif Munawar. (***)
Penulis : Rita Setiawati
