Hargo.co.id, GORONTALO – Mengawali kunjungan kerjanya di Kabupaten Pohuwato, Gubernur Gusnar Ismail bersama Wagub Idah Syahidah melihat langsung aktivitas PT. Biomasa Jaya Abadi di Pelabuhan Lalape, Kecamatan Popayato Timur, Pohuwato. Perusahaan ini menjadi penyumbang 52 persen ekspor kayu pellet secara nasional.
“Wood pellet dari sini itu mencakup kurang lebih 51-52 persen dari produk nasional yang di ekspor ke Jepang dan Korea dengan nilai investasi atau nilai ekspor yang sudah dicapai kurang lebih 52 juta USD atau kurang lebih Rp780 miliar. Ini sebuah hasil yang berpengaruh sangat signifikan terhadap perekonomian Gorontalo,” kata Gusnar Ismail yang didampingi Wagub Idah Syahidah.
Gusnar berharap ekosistem usaha dan investasi di Gorontalo terus tumbuh di masa yang akan datang. Kuncinya adalah kerja sama dan komunikasi yang baik antara pengusaha, pemerintah dan masyarakat setempat.
Gusnar juga menekankan dua aspek penting pada kunjungan tersebut yaitu pelestarian alam dan perhatian terhadap perbaikan nasib masyarakat sekitar.
“Wood pellet ini bahan bakunya adalah kayu. Siklus penanaman kayu sampai penebangan kayu sehingga mereka bisa olah menjadi wood pellet harus terjaga dengan baik. Jangan sampai menebang-menebang kemudian tidak mengganti dengan tanaman baru. Itu akan mengakibatkan kerusakan lingkungan,” pesannya.
Dari aspek tenaga kerja, Gusnar Ismail mengaku puas dengan serapan warga lokal. Dari 1.200 tenaga kerja, 69 persen merupakan tenaga kerja lokal. Hal ini dinilai penting untuk memastikan dampak ekonomi bisa dirasakan langsung oleh warga sekitar.
Kunjungan kerja Gubernur Gusnar Ismail dan Wagub Idah Syahidah dilanjutkan ke perusahaan PT Kimci Jaya Bersaudara di Desa Dudewulo, Kecamatan Popayato Barat. Perusahaan tersebut bergerak di pengolahan ikan bandeng. (Rls)