Hargo.co.id GORONTALO – Partai Demokrat telah memastikan diri untuk bertarung pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2017 mendatang.
Namun langkah partai berlambang segitiga mercy itu masih terganjal pada ketentuan syarat mengusung calon. Yakni minimal 20 persen kursi legislatif atau minimal 9 kursi di Deprov Gorontalo. Karena itu, partai besutan Soesilo Bambang Yudhoyono itu membuka pintu koalisi.
Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengemukakan, berkaca dari hasil Pilkada serentak putaran I, maka pada Pilkada serentak putaran II ini Partai Demokrat sangat serius. Yang mana pelaksanaan Pilkada putaran II akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017 mendatang.
“Jadi partai politik (parpol) masih memiliki waktu sekitar 7 bulan untuk mempersiapkan calon yang akan diusung,†ungkap Hinca Panjaitan di sela-sela kunjungan ke Graha Pena Gorontalo, Senin (29/2).
Menurut Hinca Panjaitan, dengan posisi kursi di Deprov Gorontalo sebanyak 5 kursi, maka mau tidak mau Demokrat harus berkoalisi dengan partai lainnya. Karena itu, Demokrat membuka diri untuk berkoalisi dengan partai lainnya.
“Dengan konteks tersebut maka posisi Demokrat bisa 01 atau 02 (cagub atau cawagub). Hal itu tergantung pada pembicaraan koalisi,†ujar mantan Ketua DPP Demokrat Divisi Komunikasi Publik itu.
Untuk penentuan calon yang diusung, mantan Anggota Dewan Pers itu mengatakan, Partai Demokrat memprioritaskan kader. Baik di tingkat DPD maupun DPC. Namun hal tersebut tidak lantas menjadi hal yang vakum.
“Akan sangat bergantung pada koalisi. Dan tentunya untuk mengusung calon, kita akan melihat kapabiltas, elektabilitas serta aksepbilitas dari calon tersebut,†tegas Hinca Panjaitan.
Berkaitan dengan langkah koalisi, Hinca Panjaitan mengatakan, dalam beberapa waktu kedepan pihaknya akan konsen untuk membahas langkah Demokrat menghadapi Pilkada Gubernur. Termasuk Pilkada Boalemo.
“Kami nantinya akan lebih sering datang ke sini (Gorontalo,red),†tandas Hinca Panjaitan.(san/hargo)