Example 728x250
Kab. Bone Bolango

Komit Bangun Ekosistem Maleo dan Ekowisata Daerah

×

Komit Bangun Ekosistem Maleo dan Ekowisata Daerah

Sebarkan artikel ini
Pjs Bupati Bone Bolango, Budiyanto Sidiki ketika memberikan sambutan pada kegiatan Workshop Konservasi Maleo Melalui Pengembangan Ekowisata Terpadu Berbasis Sumber Daya Alam Hayati yang dilaksanakan di Wadala Stabile Perintis, Kecamatan Suwawa, Jumat (15/11/2024). (Foto: AKP)
Pjs Bupati Bone Bolango, Budiyanto Sidiki ketika memberikan sambutan pada kegiatan Workshop Konservasi Maleo Melalui Pengembangan Ekowisata Terpadu Berbasis Sumber Daya Alam Hayati yang dilaksanakan di Wadala Stabile Perintis, Kecamatan Suwawa, Jumat (15/11/2024). (Foto: AKP)

Hargo.co.id, GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango bersama Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) komitmen membangun ekosistem maleo dan ekowisata di daerah.

badan keuangan

Penjabat sementara (Pjs) Bupati Bone Bolango, Budiyanto Sidiki mengatakan, sejak dulu daerah yang dipimpinnya tersebut terus melestarikan sumber daya alam (SDA) hayati sebagai kekuatan tersendiri di Bone Bolango.

“Kita bisa lihat sendiri di Bone Bolango masih terlihat kehijauannya dan patut menjadi pengembangan daerah ekowisata yang tidak bisa terlepaskan dari daerah ini,”kata Budiyanto Sidiki pada kegiatan Workshop Konservasi Maleo Melalui Pengembangan Ekowisata Terpadu Berbasis Sumber Daya Alam Hayati yang dilaksanakan di Wadala Stabile Perintis, Kecamatan Suwawa, Jumat (15/11/2024).

badan keuangan

Oleh karena itu, ia berharap lewat workshop tersebut terdapat outpun yang dihasilkan dalam pengelolaan Sumber Daya Alam khususnya kawasan konservasi daratan dan lautan serta mendesain kebijakan pariwisata untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) Anis Suratin menuturkan, dari luas kawasan Bone Bolango terdapat 74 persen di dalamnya yang merupakan kawasan taman nasional.

Ia juga mengungkapkan di dalam taman nasional tersebut terdapat Burung Maleo yang merupakan burung endemic yang keberadaannya terancam punah dan harus dilindungi.

“Maka dari itu tujuan dilaksanakannya workshop ini guna menyatukan para pelaku wisata dan stakeholder dalam menyusun strategi pengembangkan ekowisata minat khusus berbasis Sumber Daya Alam hayati,”tuturnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Aryanto Husain mengapresiasi kegiatan workshop tersebut.

Menurutnya, kegiatan tersebut bisa mendorong pariwisata yang berkelanjutan dengan memberi ruang khususnya burung maleo yang menjadi icon ekowisata.

“Dalam rangkaian Festival Maleo ini kita bangga dimana Gorontalo dan Bone Bolango bisa membangun kesepahaman pariwisata yang berkelanjutan dengan embangun ekosistem maleo dan ekowisata,” pungkasnya.(Rls)

Berita Terkait:  Budiyanto: Cakupan Layanan Air Bersih ke Warga Alami Kemajuan