Dalam kesempatan itu, Tito mengungkapkan kalau pihaknya memang meminta bantuan Australian Federal Police (AFP) dalam bentuk kerja sama Police to Police untuk mencari tahu keseharian Jessica Kumala selama 8 tahun tinggal di negara kangguru itu, termasuk mencari tahukeseharian korban dan hubungannya dengan tersangka selama di sana.
â€Makanya kami juga menghubungi kepolisian Australia untuk melihat bagaimana hubungan Mirna dan Jessica dan teman-temannya lain. Terutama profil tersangka dan korban,†ungkap Tito.
Namun menurutnya, hasil penyelidikan AFP tak bisa diumbarnya ke hadapan public. Alasannya hal tersebut sudah masuk ke dalam ranah penyidikan. â€Gak bisa kami buka di sini.
Prinsipnya sekarang ini untuk memperkuat bukti-bukti, seperti koordinasi dengan jaksa terus dilakukan. Kalau jaksa mengatakan perlu tambah saksi ahli atau (materi) BAP, akan kami ulangi, ada pertanyaan yang perlu ditambah itu yang kita lakukan sekarang,†pungkas Tito.
Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengatakan, penyidiknya terus melakukan koordinasi dengan pihak JPU untuk kelengkapan dan kesempurnaan berkas sehingga bisa segera dilakukan pelimpahan tahap pertama (P 19).
Koordinasi itu diharapkan Krishna, pihak JPU bersedia untuk membantu menganalisis berkas perkara pembunuhan itu, sehingga jikalau masih ada yang kurang maka bisa segera dilengkapi.
â€Terus terang kami ngebut, analisisnya juga sedang dibuat. (Berkas) Ini bisa bolak-balik satu dua kali, tergantung kelengkapan petunjuk pada jaksa. Yang jelas kasus ini kasus serius, makanya prosesnya masih lama.