Sehingga penyidikannya bisa memakan waktu satu bulan, makanya (penahanannya) diperpanjang. Sekarang kami masih fokus dalam melengkapi dan menguatan alat bukti yang sudah ada,†urai Krishna.
Sementara itu, Yudi Wibowo Sukinto selaku pengacara hukum Jessica mengatakan seharusnya penyidik melakukan eksplorasi terkait motif dalam kasus tewasnya ayan Mirna.
Sebab saat ini, polisi terus saja bersikukuh dengan satu motif yang dituduhkan kepada kliennya yang menjadi tersangka tunggal dalam kasus pembunuhan itu.
â€Penyidik sama sekali tidak mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan adanya motif lain dalam kasus tersebut. Padahal banyak motif yang bisa dipertimbangkan,†kata Yudi.
Ia mencontohkan lebih banyak kemungkinan adanya motif ekonomi dalam kasus tersebut. â€Bisa saja motif persaingan usaha. Karena jelas dalam kasus ini yang memiliki usaha yaitu ayah Mirna, sedangkan Jessica sama sekali tidak memiliki usaha,†papar Yudi.
Contoh lain dari motif ekonomi dalam kasus pembunuhan itu, lanjut Yudi bisa juga dari pihak Oliver Café yang menjadi lokasi pembunuhan itu.
â€Lahan Oliver itu sangat strategis dan ramai, mungkin saja ada pihak-pihak yang tidak senang dengan proses sewa-menyewa kafe tersebut yang dilakukan tiga tahun sebelum masa tenggang habis. Sehingga tidak memberikan kesempatan bagi pengusaha lain.
Makanya saya menduga (pembunuhan) ini lebih kepada motif ekonomi,†tutur Yudi yang juga sepupu kandung Jessica ini.
Ia pun menyayangkan penyidik yang hanya berfokus kepada satu motif saja, itupun motifnya hingga saat ini tak pernah disampaikan polisi kepada publik apa yang melatarbelakangi Jessica membunuh Mirna hingga dijadikan tersangka.
â€Sangat tidak lumrah kepolisian hanya menggunakan satu motif saja. Makanya kami minta polisi untuk mengeksplorasi sejumlah motif. Ini bentuknya hanya probabilitas saja. Seperti yang saya katakan, motif persaingan usaha memiliki tingkat probalitas tertinggi. Kalau gak (terkait) ayah Mirna, ya terkait kontrak Oliver,†paparnya.
