Gulir untuk terus membaca
DI'SWAY

Medan Cahaya di Lokasi Medan Perang

4
×

Medan Cahaya di Lokasi Medan Perang

Sebarkan artikel ini
Dahlan Iskan

Oleh: Dahlan Iskan

SAYA tidak pernah berhenti mengagumi Masjid Nabi di Madinah ini: perencanaannya, desainnya, arsitekturnya, penggunaan warna dan kombinasinya, kualitas materialnya, finishing-nya, dalamnya, luarnya, dan skala ukurannya.

Gigantik. Termasuk toiletnya: dua susun di bawah tanah. Masing-masing lantai toilet terhubung dengan tempat parkir bawah tanah. Seluas sahara.

Berkali-kali saya melihat video bagaimana masjid ini dibangun. Di acara megastruktur. Di Discovery Channel.

banner 728x485

Tapi, saat saya ke Masjid Nabi lagi tiga hari lalu, pikiran saya melayang jauh ke Spanyol. Ke Kota Cordoba. Tepatnya ke Masjid Cordoba. Yang kini jadi gereja. Atau tepatnya dulu gereja (600), lalu dipakai bersama paro-paro masjid dan gereja (600–900), kemudian jadi masjid besar (900–1200), dan terakhir jadi gereja (1200–sekarang).

Sejak kecil saya tahu: Masjid Cordoba luar biasa indahnya. Dari buku pelajaran di madrasah. Terindah di dunia. Waktu itu. Simbol kejayaan pemerintahan Islam di Eropa.

Keinginan ke Cordoba akhirnya terkabul. Tahun lalu. Bersama seluruh keluarga. Betul. Masjid Cordoba indah. Indah sekali. Ditambah dengan kekayaan seni interior gereja Katolik yang ditambahkan di dalam masjid itu.

Tapi, Masjid Cordoba kenyataannya berbeda. Tidak seindah yang saya bayangkan waktu kecil. Mungkin bayangan seumur pelajar berbeda. Bayangan anak-anak.

Tapi tidak. Bukan itu penyebabnya. Ini saya sadari tiga hari lalu. Saat saya memperhatikan Masjid Nabawi lebih lama. Tepatnya menikmatinya lebih lama. Masjid Nabi (Nabawi) jauh lebih indah daripada Masjid Cordoba. Jauh sekali. Berlipat ganda indahnya.

ORANG TUA Bima Yudho Saputro, Juliman Rumbiono dan Sringatun di teras rumah mereka di Lampung Timur-Foto: Tika-Radar Lampung-DNN-
DI'SWAY

Oleh: Dahlan Iskan TIKA harus menelusuri ”jalan dajjal” itu…

Jokowi meninjau jalan rusak di Lampung, Jumat, 5 Mei 2023.-Setpres RI-
DI'SWAY

Oleh: Dahlan Iskan PUN di tengah sikut-sikutan capres-cawapres,…

Dahlan Iskan bersama teman-teman naik Jaguar menuju ke kawasan pertanian di perdesaan utara Beijing.-Foto: Harian Disway-
DI'SWAY

Oleh: Dahlan Iskan APRIL berarti Sakura. Pun di Tiongkok. Seperti waktu…

Dahlan Iskan bersama Ria Zia Ulfah (tiga dari kanan) dan Presiden TDA 6.0 Donny Kris Puriyono di acara Pesta Wirausaha TDA di Surabaya, 5 Mei 2023.-Moch. Sahirol-Harian Disway -
DI'SWAY

Oleh: Dahlan Iskan SAYA kembali menghadiri forum komunitas Tangan…

Rambu lalu-lintas yang berganti dan menghilangkan Moslem Only menuju Madinah.--
DI'SWAY

Oleh: Dahlan Iskan PENANDA jalan ke arah kota Madinah…

Menurut Panji Gumilang, jemaah perempuan yang ada di shaf depan saat salat Idul Fitri adalah perempuan yang dia muliakan-Foto/Tangkapan Layar/Instagram-
DI'SWAY

Oleh: Dahlan Iskan “LIFE begins at 70,” ujar…