Hargo.co.id, GORONTALO – Menikmati keindahan panorama Gorontalo dari ketinggian puncak Dumbo, menjadi salah satu wisata di kota yang berbatasan dengan teluk Tomini ini. Pengunjung bisa menikmati panorama kota Gorontalo dan lautan dari sejumlah puncak.
Berada di ketinggian 200 meter diatas permukaan laut (Mdpl), wisata puncak dumbo menjadi tempat yang cocok untuk menikmati pemandangan kota Gorontalo dari ketinggian. Lokasinya berada di Jalan Lotu, Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo.
Destinasi puncak ini sangat cocok bagi para pecinta alam yang suka tracking, camping dan menikmati alam.
Suasananya yang masih sangat alami karena penduduk sekitar masih sangat menjaga kelestarian alam. Inilah salah satu yang membuat pengunjung banyak yang datang.
Melisa Hasan, salah seorang pemuda setempat mengatakan, wisata puncak Dumbo Raya pertama kali dibuka pada tahun 2020 kemarin.
“Puncak ini ditemukan secara tidak sengaja para pemuda di sini yang memang hobi beraktivitas di alam bebas. Kegiatan yang kami lakukan disini kemudian kami posting di media sosial dan akhirnya mereka mulai banyak datang ke sini,” tuturnya.
“Kegiatan yang kami abadikan di media sosial kami ini kemudian mengundang banyak pengunjung. Selain pemandangan kota, banyak wisatan yang berdatangan ke sini untuk sekedar camping atau menikmati sunrise,” kata Melisa.
Pada awal di buka, kata Melisa, tempat tersebut sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan yang datang. Apalagi menikmati pemandangan malam Kota Gorontalo dari puncak Dumbo juga gratis.
“Jika anda ingin menikamati keindahan dari atas puncak ini Anda tidak perlu mengeluarkan biaya sepersen pun karna wisata ini gratis untuk siapa saja yang ingin berkunjung asal kita bisa menjaga kebersihan tempat ini,” imbuhnya.
Selain tidak dipungut biaya, Lokasi puncak Dumbo juga tidak jauh dari pemukiman warga. Pengunjung hanya perlu menempuh waktu sekitar 20 sampai 30 menit perjalanan untuk bisa sampai di puncak ini.
Sayangnya, saat ini lokasi wisata Dumbo Raya tak lagi seramai dulu. Pembatasan aktivitas karena Covid yang diberlakukan pada pertengahan tahun 2020 silam membuat tempat wisata ini menjadi sepi pengunjung hingga saat ini.
“Sekarang sudah jarang sekali para wisatawan yang datang ke tempat ini mungkin karna sudah tidak seperti yang dulu lagi, rumput-rumput nya sudah semakin banyak dan jalan nya pun sudah tidak ada lagi,” tutur Melisa.(*)
Penulis: Wahyuningsih Gani/ Mahasiswa Magang UNG
Editor: Sucipto Mokodompis