hargo.co.id BONBOL – Mega proyek miliaran rupiah pembangunan kampus baru Universitas Negeri Gorontalo (UNG) di Bone Bolango (Bonbol) tidak sekedar membawa dampak positif terhadap pembangunan dan pengembangan tingkat perekonomian masyarakat saja. Justru sebaliknya, dilain sisi turut memicu pengaruh bawaan yang mungkin butuh perhatian bersama. Kali ini terkait dampak pada infrastruktur jalan.
Seperti pantauan Gorontalo Post, pada tahap awal pembangunan fisik kampus mulai dikerjakan sejak beberapa pekan terakhir ini, sejumlah alat dan kendaraan berat bertonase besar yang mengangkut alat dan perlengkapan konstruksi pembangunan kampus mulai ramai lalu lalang di jalan by pass Bonbol.
Selain menimbulkan kemacetan karena lebar jalan yang sempit, kendaraan dan alat berat juga ikut mengancam daya dukung ketahanan jalan protokol itu. Jika sudah begitu, jalan by pass yang dibangun menggunakan APBD Bonbol ini bakal jebol dan rusak. Padahal, jalan protokol by pass Bonbol yang menghubungkan dengan pusat Kota Gorontalo ini belum berumur 10 tahun.
Hal itu turut mengundang perhatian dari Ketua Komisi II DPRD Bonbol, Zulkarnain Ruchban. Zulkarnain yang membidangi infrastruktur ini meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk dapat segera berkoordinasi dengan kampus UNG selaku owner mengenai memikirkan upaya penanganannya, termasuk pihak ketiga. “Rancang daya dukung jalan by pass dibangun tidak mendukung untuk dilalui kendaraan dan alat berat,” ujar Zulkarnain.
Dia menyayangkan, jika hal itu dibiarkan tanpa ada solusi maka dikhawatirkan akan memperpendek usia jalan. Apalagi baru setahun lalu, jalan by pass Bonbol dilakukan overlay atau pelapisan.
“Baiknya, PU segera berkoordinasi dengan pihak pekerja atau kampus untuk memikirkan penanganannya bagaimana untuk kedepan. Ini semata-mata bukan maksud mengusik, tetapi kami mendukung pembangunan kampus namun baiknya juga pikirkan bersama jangan sampai korbankan kondisi infrastruktur jalan yang sudah ada,” harapnya.(csr/hg)