Hargo.co.id, GORONTALO – Setelah ditetapkan oleh KPU Kabupaten Gorontalo sebagai Bupati terpilih, Sofyan Puhi dengan tegas mengatakan, dalam kepemimpinannya nanti, aparatur sipil negara (ASN) diharamkan terlibat politik praktis.

Sofyan mengatakan, sesuai visinya adalah restorasi berkemajuan dan berkelanjutan. Menurutnya, restorasi tersebut, memiliki tiga makna. Satu diantaranya adalah restorasi pemerintahan. Pihaknya menginginkan ASN harus benar-benar profesional.
“Kepemimpinan kami tak ada ASN terlibat politik praktis, kami haramkan itu. ASN harus fokus mengurus rakyat dan urusan politik itu urusan kami,” tegasnya.

“Mohon maaf jika dalam penerapan restorasi dalam tiga hal nanti kalau ada yang akan terganggu kenyamanannya,” tutur Sofyan.
Dikatakannya, OPD diminta paham terhadap visi dan misi pemerintahan Sofyan-Tony. Pasalnya, bagi Sofyan, hal ini sangatlah penting.
“Bagaimana mereka membantu kami sementara mereka tidak paham dengan visi kami. Sehingganya, akan kami berikan pemahaman dan kedua jika memang tidak paham juga yah jangan masuk dibarisan kita yang tegak lurus. Kita garis lurus, koq mereka (OPD) belok kiri atau kanan,” kilah Sofyan Puhi.
Ditanyakan terkait sejumlah persoalan yang ada saat ini di Kabgor, seperti TPP dan ADD? Sofyan mengaku, berbagai permasalahan yang terjadi merupakan prioritas kedepan oleh dirinya dengan Wabup terpilih Tony Junus.
Bagi dia, berbagai persoalan yang nantinya akan diwarisi, sudah menjadi resiko sebagai pemimpin selanjutnya. Karena kepemimpinan itu akan mewariskan dua hal, yakni program yang terselesaikan dan ada yang tertunda dan belum dilaksanakan.
“Makanya moto kami mopolamahe Lipu, almarhum David dulu Momongu Lipu, pak Nelson dua periode mopolaiyo Lipu atau lebih memperindah negeri yang sudah dibangun dan dimakmurkan, tugas kami memperindah,” jelas Sofyan Puhi.
Sofyan menambahkan kepempimpinannya berjenjang tidak membongkar, karena politik itu tidak membongkar program tetapi mengurai satu persatu persoalan.(Deice)