Niko juga mengatakan, saat Permesta datang ke Gorontalo, Pendang Kalengkongan juga ikut andil saat melawan pasukan Permesta saat itu.
Sayangnya saat pasukan bantuan dari Permesta datang ke Gorontalo, Pendang Kalengkongan yang diminta oleh Nani Wartabone untuk mundur ke hutan bersama Nani Wartabone, Pendang menolak dan memilih untuk bertahan di Kota Gorontalo, dan akhirnya ditangkap oleh pasukan Permesta.
“Saya lihat langsung saat Pendang Kalengkongan berjuang bersama Nani Wartabone,” ungkap pria 80 tahun itu.
Bahkan menurut Niko, Pendang Kalengkongan, Kusno Danupoyo dan Nani Wartabone dikenal dengan sebutan Tri Tunggal yang merupakan penginisiatif dibentuknya tim 12.
“Sayangnya Pendang Kalengkongan tidak termasuk tim 12 dan saya tidak tau alasannya apa,” tandasnya.
Niko berharap, sejarah Gorontalo bisa dituliskan dalam sebuah buku, agar bisa dipelaari dan diwariskan kepada seluruh anak cucu dan generasi muda Gorontalo kedepannya. (tr-45/hargo)