Hargo.co.id, GORONTALO – Pasangan calon Gubernur Gorontalo Tonny Uloli dan Wakil Gubernur Gorontalo Marten Taha, turut berbelasungkawa atas tragedi kecelakaan pesawat perintis milik PT. SAM Air dengan nomor registrasi PK-SMH (DHC6) Ahad (20/10/2024), yang menelan empat korban jiwa.
“Saya dan keluarga turut berduka cita atas tragedi kecelakaan pesawat perintis SAM Air. Semoga empat korban jiwa dalam kecelakaan tersebut diberikan tempat di sisi Allah SWT, dan keluarga yang di tinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kesabaran,” ucap Tonny Uloli.
Tonny Uloli katakan tragedi kecelakaan pesawat perintis SAM Air ini, turut menarik perhatian publik tidak terkecuali dirinya. Sehingga Ia berharap, ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua unsur terkait agar lebih memperhatikan pengawasan dan ketelitian terhadap unit pesawat sebelum dioperasikan.
“Tragedi ini adalah kejadian luar biasa, karena menelan korban jiwa baik awak pesawat dan penumpang. Sehingga penting untuk dijadikan pembelajaran kedepan bagi lembaga terkait, terutama dalam hal melakukan pengawasan atas kesiapan unit pesawat sebelum dioperasikan. Sehingga, bisa menjamin keselamatan awak pesawat dan penumpang,” ujarnya.
Senada disampaikan calon Wakil Gubernur Gorontalo Marten Taha,
bahwa Ia turut berbelasungkawa atas meninggalnya empat orang dalam kecelakaan pesawat perintis SAM Air.
“Saya atas nama pribadi dan keluarga, mengucapkan duka cita yang mendalam atas musibah yang dialami empat korban jiwa pesawat perintis SAM Air. Semoga amal ibadah empat korban jiwa tersebut, diterima di sisi Allah SWT,” ucap Marten sembari mengaminkan doanya.
“Kejadian ini saya berharap tidak lagi terulang, terutama di wilayah Provinsi Gorontalo
dan umumnya di seluruh wilayah Indonesia,” timpal Marten menutup.
Terinformasi Kronologi kejadian menunjukkan bahwa pesawat PK-SMH lepas landas dari Bandara Gorontalo pada pukul 07:03 WITA (23:03 UTC) dengan perkiraan waktu tiba (ETA) pada pukul 07:33 Wita (23:33 UTC) dalam kondisi cuaca berawan.
Pesawat lost contact pada pukul 07:22 WITA (23:22 UTC) dan beberapa jam kemudian
pesawat ditemukan hancur total (total loss) akibat kecelakaan di rawa-rawa sebelum runway 27 Bandara Pohuwato.
Kecelakaan ini mengakibatkan 4 (empat) korban awak dan penumpang yaitu Pilot, First Officer, Teknisi,
dan 1 (satu) orang penumpang meninggal dunia.(Rls)