Tragis, Tembok Ambruk saat Pesta, 24 Nyawa Melayang

×

Tragis, Tembok Ambruk saat Pesta, 24 Nyawa Melayang

Share this article
MEMATIKAN: Warga mengamati reruntuhan tembok dan pecahan kursi plastik merah di halaman yang salah satu dindingnya ambruk di Distrik Bharatpur, Rajasthan, India. Sebanyak 24 orang tewas dalam insiden tersebut. (AP PHOTO)

Hargo.co.id – Saat berangkat, puluhan tamu yang menghadiri pesta pernikahan di Distrik Bharatpur, Rajasthan, India, mungkin tak mengira bakal bertaruh nyawa. Acara yang mestinya dipenuhi gelak tawa mendadak diisi jerit tangis bersahut-sahutan. Pemicunya, salah satu dinding halaman yang dipakai acara pesta ambruk setelah didera hujan deras terus-menerus. Sebanyak 24 orang tewas di lokasi kejadian. Empat di antara mereka masih anak-anak.

”Kami bekerja sepanjang malam berupaya menyelamatkan orang sebanyak-banyaknya. Kondisi di lokasi kejadian sangat mengerikan,” ujar salah seorang anggota tim penyelamat Kamis  (11/5). Rampal Singh, salah seorang undangan dan saksi mata, menceritakan bahwa tembok yang bertinggi 4 meter dan panjang 27 meter tersebut roboh sekitar pukul 20.30.

Saat itu semua ritual pernikahan telah usai dan saatnya tamu untuk menikmati hidangan pesta. Acara makan-makan dilakukan di ruang terbuka. Ada tenda besar dengan atap seng yang dikaitkan dengan tembok. Di dekat tembok sudah berjajar aneka makanan. Tiba-tiba hujan disertai angin datang mengguyur. Para tamu akhirnya berdesak-desakan untuk berlindung di bawah tenda. Mendadak tembok ambruk dan menimbun para tamu.

Dirgahayu Radio Republik Indonesia

Polisi memperkirakan, peristiwa nahas tersebut terjadi karena pembangunan tembok yang kurang baik. Selain itu, tenda besar ditambah dengan guyuran hujan dan angin kencang membuat beban tembok kian besar. ”Kami tengah menyelidiki kasus ini dan menahan salah seorang manajer yang bertanggung jawab atas ruang jamuan tersebut,” ujar hakim Distrik Bharatpur Narendra Kumar Gupta. Dia dianggap lalai hingga mengakibatkan kematian para tamu.

Tidak ingin kejadian serupa terulang, Inspektur Polisi Anil Tank menegaskan bahwa pihaknya akan memeriksa satu per satu taman dan gedung-gedung yang biasa dipakai untuk perayaan pesta pernikahan. Pemeriksaan dilakukan untuk mencari tahu kelayakan bangunan agar tak ada lagi nyawa yang melayang.

Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi langsung bereaksi atas kejadian itu. Dia menyatakan rasa belasungkawa dalam cuitan di akun Twitter-nya. Modi berharap para korban luka bisa segera sembuh. Rencananya keluarga korban yang meninggal diberi kompensasi 50 ribu rupee (sekitar Rp 10,4 juta), dan yang luka parah 10 ribu rupee (sekitar Rp 2,07 juta).

Di India, pernikahan selalu diselenggarakan dengan mewah. Entah itu orang kaya maupun miskin, mereka tetap mengadakan perayaan selama beberapa hari. Biasanya mereka akan menghabiskan seluruh tabungan untuk membiayai pesta pernikahan putra atau putrinya. Bagi orang berada, tamu undangan bisa mencapai ribuan orang.

Sementara itu, bangunan ambruk juga sering terjadi di India. Terutama saat musim hujan datang. Di kota-kota besar, banyak yang membuat bangunan ilegal dengan material yang tidak memadai. Itu dilakukan untuk menyiasati harga jual atau sewa bangunan. Sepanjang 2015 sebanyak 1.885 orang tewas karena bangunan ambruk. (AFP/Reuters/IndianExpress/sha/c10/any/hg)