Hargo.co.id, GORONTALO – Saat ini, utang RS Dunda Limboto sebanyak Rp 18 miliar dan merupakan akumulasi dari kepemimpinan sebelumnya. Bukan hanya itu, jika dihitung sejak November 2021, utang sempat mencapai Rp 21 miliar.
Ini diungkapkan Direktur RS Dunda Limboto, Alaludin Lapananda ketika ditanya tentang apa saja yang telah dilakukan sejak memimpin manajemen rumah sakit tersebut pada November 2021. Menurutnya, saat dirinya menempati posisi Direktur RS Dunda, terdapat utang sebanyak Rp 21 miliar.
“Saat saya menjabat sejak November 2021, beban utang saya Rp 21 miliar. Jadi saya fokus bagaimana melakukan penataan keuangan yang baik. Utang tersebut, merupakan akumulasi dari kepemimpinan sebelumnya,” kata Alaludin Lapananda saat diwawancarai sejumlah awak media di ruang kerjanya.
Saat itu, menurut Alaludin Lapananda, melakukan penataan keuangan untuk mengurangi jumlah utang tersebut. Menurutnya, mengurangi utang harus dia lakukan terlebih dahulu karena dikhawatirkan akan menjadi kendala kedepannya.
“Hanya dalam waktu dua bulan, mampu membayar utang sebanyak Rp 3 miliar. Saya melakukan pembenahan pada pengeluaran, akhirnya pada Januari 2022 utangnya tinggal Rp 18 Miliar,” katanya.
Apa saja yang dilakukan guna mengurangi utang? Menurut Alaludin Lapananda, fokus pada pelayanan, pengadaan obat-obatan, kebersihan lingkungan serta makan dan minum pasien dan pengelolaan limbah B3. Dengan manajemen keuangan yang baik, dirinya optimis bisa menurunkan jumlah utang tersebut hingga Rp 2 miliar pada tahun depan.
“Saya target satu tahun. Jadi tahun depan dari Rp 18 Miliar posisi sekarang ini, akan turun sampai hingga Rp 2 miliar. Berani saya, asal dengan penghematan anggaran dan pengelolaan keuangan yang baik,” kuncinya. (***)
Penulis : Sucipto Mokodompis
