Hargo.co.id – Pembalap asal Spanyol, Maverick Vinales, merasa seperti tengah berada di alam mimpi. Hal itu setelah dia memenangi balapan perdananya bersama Yamaha pada seri MotoGP Qatar, Senin (27/3) dini hari WIB.
Sejak awal lomba, Vinales memang berada dalam tekanan tinggi karena banyak yang memfavoritkannya menang pada balapan di Sirkuit Losail. Pasalnya, pembalap berusia 22 tahun ini selalu menjadi yang tercepat pada tiga tes pramusim, dan juga menempati pole position berkat kombinasi waktu selama free practice.

Tekanan itu yang membuat Vinales sempat tercecer di luar tiga besar saat awal lomba. Johann Zarco, Marc Maquez, hinga Andrea Dovizioso, sempat mengasapi Vinales pada awal lomba.
“Saya sangat puas dan tim melakukan pekerjaan yang hebat. Saya memiliki set-up motor yang baik sepanjang waktu dan melakukan start bagus. Saya ada di posisi kedua pada tikungan kedua di belakang Zarco dan saya perlu mengendalikan motor, jika tidak saya akan terjatuh,” ujar Vinales mengawali kisahnya pada debut bersama Yamaha, seperti dilansir Crash.net.
“Lalu, Marc (Marquez) dan (Andrea) Dovizioso menyalip saya dalam trek yang cukup licin. Saya tidak bisa membuat kecepatan di beberapa tikungan karena sulit untuk mengendalikan motor. Saya sempat keluar trek pada satu waktu di tikungan cepat, jadi lap-lap awal memang cukup menyulitkan,” imbuh dia.

Perlahan Vinales bangkit dan terus melesat. Dia juga terbantu beberapa insiden yang memaksa Zarco dan Iannone tak bisa melanjutkan lomba. Jelang akhir balapan, Vinales tinggal bersaing dengan Dovizioso untuk melesat menyentuh garis finis terdepan.
“Saya mencoba berkonsentrasi dan memiliki ritme yang baik. Konsentrasi dan kepercayaan diri saya perlahan kembali. Ketika saya melewati Marc, saya katakan sekarang adalah waktu untuk memacu, mengejar Dovi dan melihat apa yang terjadi. Akhirnya kami melakukan pertarungan hebat,” urainya.
“Saya tahu Dovi bisa melewati saya karena dia begitu cepat di trek lurus dan juga di beberapa sektor. Saya hanya mencoba untuk tenang dan membalap dengan baik. Pada akhirnya, seperti berada dalam mimpi menempati pole position dan menang bersama Yamaha. Saya tidak bisa meminta lebih,” tadasnya.
Pada seri selanjutnya, di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, Vinales yakin prestasi apiknya bisa berlanjut. Pasalnya, saat masih menunggangi Suzuki, Vinales selalu tampil cepat di sana. Namun, dia berharap cuaca di Argentina lebih bersahabat ketimbang di Qatar, yang nyaris selalu diguyur hujan lebat. (ira/JPG/hg)