Hargo.co.id, GORONTALO – Keputusan partai NasDem memilih Marten Taha sebagai pengganti Rustam Akili di posisi bakal calon wakil gubernur (Cawagub), terus menjadi pembicaraan hangat masyarakat Gorontalo.
Terlebih, adanya isu pemecatan Marten Taha yang dihembuskan dari partai tempatnya bernaung, yakni Golkar.
Bagi sejumlah kalangan, isu pemecatan Marten Taha adalah urusan internal partai. Hanya saja, kurang tepat, jika Golkar harus sampai memecat Marten. Justru, partai besutan Bahlil Lahadalia harusnya bangga kadernya dicalonkan partai lain. Artinya, kader Golkar punya daya jual yang tinggi di masyarakat.
Marten Taha sendiri ketika diwawancarai wartawan, menegaskan bahwa sampai dengan saat ini dirinya masih kader Golkar.
“Saya masih kader Golkar, bahkan Ketua DPD II Golkar Kota Gorontalo,” tegas Marten.
Ditanyai soal isu pemecatan dari Golkar, karena pencalonannya sebagai pendamping Tony Uloli yang diusung NasDem, PKS dan PKB? Marten hanya menjawab, pemecatan kader Golkar ada mekanismenya.
“Pemecatan itu, ada mekanismenya,” ujar Marten singkat.
Diberitakan sebelumnya, NasDem resmi mengumumkan nama yang akan menggantikan Rustam Akili sebagai bakal Cawagub mendampingi Tony Uloli. Nama itu adalah Marten Taha.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Sekretaris DPW NasDem Gorontalo, Ridwan Monoarfa ketika diwawancarai awak media melalui telepon seluler, Kams (5/9/2024).
“Pak Marten kami tetapkan sebagai pengganti Pak Rustam Akili,” beber Ridwan Monoarfa.
Ridwan juga mengungkapkan, saat ini, B1KWK yang menjadi syarat pencalonan tinggal menunggu ditanda tangani Ketua Umum (Ketum) NasDem, Surya Paloh.
“B1KWK nya sudah ada di meja Pak Ketum,” ungkap Ridwan.
Marten Taha menggantikan Rustam Akili lantaran kesehatannya tidak memenuhi syarat (TMS) untuk menjadi calon pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi Gorontalo yang akan berlangsung pada 27 November mendatang.(*)
Penulis: Rendi Wardani Fathan