Hargo.co.id, GORONTALO – Rencana Bawaslu Provinsi Gorontalo untuk meningkatkan partisipasi pengawasan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 lewat konser grup band Kotak dikritisi.
Kritikan datang dari Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Gorontalo, Veriyanto Madjowa.
Rilis yang diterima redaksi, Veriyanto yang juga mantan komisioner KPU Provinsi Gorontalo sangat meragukan efek partisipasi pengawasan dengan cara pelaksanaan konser grup band Kotak.
“Apakah konser yang hanya sekali dengan biaya nyaris menyentuh angka miliaran dapat meningkatkan partisipasi? Saya meragukan hanya karena konser,” tulis Veriyanto.
Menurutnya, partisipasi melalui keikutsertaan kegiatan secara aktif butuh proses yang tidak hanya ucapan sekali dua kali saat konser.
“Butuh proses dan bentuk pelibatan semua pihak, dengan berbagai pemangku kepentingan.
Termasuk dengan media massa baik itu media cetak, media elektronik dan media siber (daring),” tulisnya dalam rilis yang diterima redaksi pada Kamis (10/10/2024).
“Saya dapat info biaya sosialisasi tahapan untuk media massa rendah sekali. Biaya sosialisasi di media massa, dalam beberapa bulan, diperkirakan hanya separuh dari biaya sekali konser,” isi rilis Veriyanto Madjowa.
Dia bilang, kondisi ini, tentu sangat memprihatikan, di tengah menurunnya sumber-sumber pendapatan media.
“Konser dapat menggerakkan perekonomian lokal, media massa pun begitu. Sebagai contoh, media massa di Gorontalo telah memberikan kontribusi positif terhadap laju pertumbuhan PDRB kota Gorontalo,” tulis Veriyanto.
Dalam rilisnya itu juga, Veriyanti mengutip data BPS kota Gorontalo, salah satu penyebab meningkatnya
lapangan usaha kategori informasi dan komunikasi adalah penyediaan berita seperti untuk tahun 2022,
yang berkontribusi pada produk domestik regional bruto (PDRB).
“Peran media massa bukan hanya sebagai wadah untuk menginformasikan tahapan pilkada serentak, juga berkontribusi terhadap perekonomian,” isi terakhir dalam rilis tersebut.(*)