Hargo.co.id, GORONTALO – Sebanyak 254 mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengikuti yudisium yang digelar di GPCC, Senin (23/6/2025).
Dekan FMIPA, Fitryane Lihawa, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan memberi ucapan selamat kepada para mahasiswa serta orang tua yang telah mendampingi perjuangan anak-anak mereka hingga meraih gelar sarjana. “Untuk para orang tua, hari ini anak-anak bapak ibu telah menyandang gelar sarjana, baik itu Sarjana Pendidikan maupun Sarjana Sains. Selamat atas pencapaian ini,” ucap Fitryane.

Ia juga menekankan pentingnya kontribusi alumni terhadap pengembangan institusi. Menurutnya, keberhasilan para lulusan ke depan akan menjadi salah satu indikator penting dalam proses akreditasi fakultas.
Lebih lanjut, Dekan FMIPA menyoroti tantangan yang akan dihadapi para lulusan setelah menyandang gelar sarjana.
“Sebelum meraih gelar, tantangannya mungkin kecil. Namun setelah menyandang gelar, tantangan akan jauh lebih besar. Karena dunia kerja dan kehidupan nyata menanti,” tambahnya.
Ia mengingatkan bahwa 99 persen kesuksesan ditentukan oleh kerja keras, bukan semata-mata kecerdasan intelektual.
“Jika tidak mau bekerja keras, jangan bermimpi untuk sukses,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Fitriyane juga menanggapi isu yang beredar mengenai biaya yudisium sebagai bentuk keterbukaan kepada mahasiswa dan orang tua.
“Saya ingin menyampaikan secara terbuka mengenai pelaksanaan kegiatan yudisium hari ini, sebagai bentuk transparansi kepada mahasiswa dan orang tua yang mungkin bertanya-tanya tentang penggunaan dana. Setiap mahasiswa membayarkan Rp510.000 kepada operator,” jelasnya.
Dari jumlah tersebut, lanjut dia, Rp 180.000 digunakan untuk pembuatan sumbangan alumni, sementara Rp 330.000 dialokasikan sepenuhnya untuk pembiayaan kegiatan hari ini.
Biaya ini mencakup konsumsi untuk mahasiswa, orang tua pendamping, dosen, serta adik-adik yang turut memberikan penampilan persembahan,” jelas Fitryane.
Adapun alasan pemilihan lokasi Grand Palace Convention Centre sebagai tempat pelaksanaan acara yudisium.
“Acara ini tidak dilaksanakan di fakultas karena tidak tersedia ruangan yang mampu menampung ratusan mahasiswa beserta pendamping dan seluruh civitas akademika. Oleh karena itu, kegiatan ini digelar di gedung ini, dan keputusan tersebut diambil berdasarkan kesepakatan bersama dengan mahasiswa,” tegasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini beberapa dekan fakultas lainnya yang tersebar di UNG, Kepala LPPM dan LPM,
para guru besar FMIPA, serta dosen dan tenaga kependidikan lainnya.(Mg-08/Mg-10)