Hargo.co.id GORONTALO – Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo mengatakan, beberapa program telah disiapkannya selama masa pemerintahannya di Kabupaten Gorontalo. Termasuk yang akan menjadi perioritasnya adalah membuka akses-akses yang masih tersumbat seperti wilayah Dulamayo dan Bilato.
Menurut Nelson, kedua akses tersebut memang akan dibuka guna menunjang target NAFAS untuk membangun lima wilayah unnggulan.
“Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, bagaimana mendayagunakan Gorontalo Ring Road (GORR) sekaligus membuka akses-akses yang masih tertutup di Kabupaten Gorontalo, seperti Dulamayo dan Bilato yang memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata,” tutur Nelson, saat diwawancarai, usai dilantik di Rumah Dinas Gubernur, Kemarin, (17/2).
Selain itu lanjut Nelson, ia juga akan membentuk unit kerja sama luar negeri, serta membangun koordinasi dengan pemrintah kabupaten/kota lainnya, termasuk koordinasi dalam rangka pembangunan akses.
Dijelaskan Nelson, ada sejumlah hal yang masih menjadi masalah di Kabupaten Gorontalo sebagaimana dituangkannya visi-misi yang ia sebut NAFAS CITA.
Meliputi, pelayanan infrastruktur yang masih terbatas, kerusakan lingkungan hidup, persentase penduduk miskin yang cenderung meningkat, kesehatan dan rendahnya kualitas SDM, kesetaraan dan keadilan Gender, pertumbuhan ekonomi serta investasi, dan ketahanan pangan.
“Hal-hal ini menjadi pekerjaan rumah saya bersama Wakil Bupati Fadli Hasan dalam memimpin Kabupaten Gorontalo,” jelasnya.
Baik dalam hal pembangunan pendidikan, infrastruktur, ekonomi, kemiskinan, kesehatan pihaknya telah menyiapkan sejumlah program. Program akan diarahkan dengan memetakkan pembangunan menjadi lima wilayah unggulan.
Pertama, wilayah Telaga CS sebagai pusat perdagangan dan pemukiman dan ekonomi kreatif. Seluruh masyarakat di wilayah ini akan kita latih dan berdayakan untuk menjadi pelaku-pelaku usaha. Pusat pertokoan, pasar dan mall juga akan dibangun di wilayah Telaga CS. Selain didukung oleh masyrakatnya yang potensial, juga letak gografisnya berada di jalur utama lintas Limboto dan Kota Gorontalo. Wilayah Limboto CS sebagai “Madinatul ilmi†yakni pusat pemerintahan, pendidikan, budaya dan kesehatan.
Pusat perkantoran dan layanan publik akan kita bangun. Begitu pun dengan perguruan tinggi. “Soal pendidikan ini pula akan kita siapkan lahan khusus, nantinya setiap perguruan tinggi bisa membuka cabang di Limboto. Ini agar pendidikan bisa maju pesat,” jelasnya.
Di wilayah Isimu dan Pulubala sebagai pusat perhubungan, perdagangan dan industri. Di wilayah ini terdapat Bandara Djalaluddin dan Terminal Isimu. Untuk mengoptimalkan pembangunan di wilayah ini pun pihaknya, akan memantapkan koordinasi dengan Pemprov Gorontalo.
Untuk Boliyohuto CS sebagai pusat pertanian dan agro industri. Tentunya akses-akses yang representatif harus dibuka, agar target kerja ini bisa terealisasi. Untuk Batudaa CS sebagai pusat peternakan dan perikanan.
Dalam programnya nanti, pemerintah juga akan memaksimalkan bantuan untuk para peternak, penambak dan nelayan. Salah satu contoh dalam hal peternakan, akan diberikan bantuan setiap petani 1 ekor sapi, sekaligus membuka saprodi di setiap desa. Selain itu akan mengopitmalkan lahan-lahan kosong untuk pertanian rumput gajah yang nantinya akan menjadi pakan ternak.
“Jadi peternakan dan pertanian kita padukan. Kita akan menjadikan wilayah ini menjadi lumbung ternak,” terangnya. Nelson yakin dengan progrm demikian mampu menuntaskan masalah kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Gorontalo serta menjadikan Kabupaten Gorontalo menjadi daerah yang gemilang.
“Itu program yang kita rencanakan. Tapi untuk 99 hari kedepan, terlebih dahulu kita akan melakukan tigal. Pertama penyusunan RPJMD. Kedua, penyesuaian OTK sesuai aturan terbaru. Ketiga, optimlisasi SDM SKPD,” pungkasnya. (and/hargo)