Example 728x250 Example 728x250
Ekonomi

Bulan Ramadan, Omzet Penjual Takjil di Kota Gorontalo Capai Rp 10 Juta Perhari

×

Bulan Ramadan, Omzet Penjual Takjil di Kota Gorontalo Capai Rp 10 Juta Perhari

Sebarkan artikel ini
Bulan Ramadan, Omzet Penjual Takjil di Kota Gorontalo Capai Rp 10 Juta Perhari
Salah satu penjual takjil di Kota Gorontalo. (Foto: Ahmad Badu untuk HARGO)

Hargo.co.id, GORONTALO – Bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi para penjual takjil di Kota Gorontalo.

Berita Terkait:  Dana Kelolaan Tembus Rp50 Triliun di Akhir 2024, Wujud Kepercayaan Investor Terhadap BRI-MI

badan keuangan

Dalam sehari mereka bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah.

Ibu Vivi, salah satu penjual takjil di Kota Gorontalo mengatakan, dalam sehari dirinya bisa meraih omzet hingga Rp 10 juta rupiah.

Berita Terkait:  Terapkan Penyesuaian PPN 12%, Bittime Tegaskan Komitmen pada Kepatuhan Regulasi dan Transparansi

badan keuangan

Usaha yang dirintisnya sendiri sejak bulan September 2022 memang sangat ramai pembeli. Terlebih di bulan Ramadan seperti saat ini.

“Kalu kue yang dijual ini ada buatan saya sendiri dan ada juga titipan orang. Alhamdulillah, Rata Rata sudah bersertifikat halal,” kata Vivi, Minggu (25/3/2024).

Berita Terkait:  Untuk Masa Depan Ekonomi Digital : PINTAR dan Prakerja Berkolaborasi Mengadakan Pelatihan Digital Marketing

Di bulan Ramadan seperti ini, lanjut Vivi, Tokonya yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Gorontalo itu mulai berjualan pada pukul 10.00 WITA, hingga kue yang dijualnya habis.

“Kalau di hari-hari biasa, saya buka dari Senin sampai Sabtu pukul 06.00 WITA sampai pukul 17.00 WITA,” ujarnya.

Berita Terkait:  Intip Tampilan Baru Homepage LindungiHutan

Vivi mengungkapkan, setelah menjalankan usaha hampir di tahun, dirinya sudah mampu memperkerjakan enam karyawan di tokonya.

“Kalau untuk penghasilan sehari bisa sampai Rp 10 juta. Saya juga dapat bagian dari setiap kue yang dititipkan,” tuturnya.(*) 

Berita Terkait:  Harga Garam Anjlok Gegara Musim Kemarau Panjang

Penulis: Ahmad Badu/ Mahasiswa Magang UNG
Editor: Sucipto Mokodompis