Hargo.co.id, GORONTALO – Pemerintah Kabupaten Gorontalo berencana menjadikan Festival Malam Qunut di Kecamatan Tabongo, sebagai monumen budaya, agar nilai sejarah dan tradisinya tetap terjaga di tengah perkembangan zaman.
Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, menyatakan bahwa upaya dokumentasi dan pelestarian tradisi ini akan menjadi prioritas pemerintah daerah.
“Mumpung masih ada para sesepuh yang memahami sejarah malam qunut ini, kita akan menggali kembali asal-usulnya, menuliskannya, dan menjadikannya dokumen penting untuk generasi mendatang,” ujar Bupati Sofyan Puhi.
Tradisi ini telah berlangsung sejak lama dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Tabongo. Namun, di tengah modernisasi, kekhawatiran akan hilangnya makna tradisi ini semakin nyata. Oleh karena itu, pemerintah daerah berkomitmen untuk mempertahankan keberadaannya.
“Kalau dulu dalam malam qunut ada uji ilmu kabali, sekarang sudah tidak ada karena zaman berubah. Tapi semangat dan maknanya tetap harus dipertahankan,” tambah Sofyan Puhi.
Pemerintah akan berupaya agar festival ini tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga bisa menjadi warisan budaya yang diakui secara resmi.
Ke depan, Festival Malam Qunut akan diabadikan dalam bentuk monumen dan dokumentasi sejarah.
Dengan langkah ini, diharapkan generasi muda tetap mengenal dan memahami pentingnya menjaga tradisi leluhur sebagai bagian dari identitas Gorontalo.(MG-10)