Hargo.co.id, GORONTALO – Calon Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi diundang oleh Generasi Z menjadi pembicara dalam dialog kepemudaan dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda pada Senin (28/10/2024).
Undangan di Agrindo Coffé Station ini dihadirinya setelah melakukan blusukan dan kampanye dialogis di sejumlah titik.
Diwawancarai usai kegiatan, Sofyan mengatakan nilai agung yang ditampilkan oleh generasi sumpah pemuda tahun 1928 harus selalu didengungkan setiap waktu.
Tujuannya, kata dia, tidak lain untuk menguatkan kesadaran dan karakter bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai perubahan situasi dan kondisi yang sangat cepat.
“Tahun ini Sumpah Pemuda terasa sangat istimewa, karena saya berada ditengah-tengah anak muda Kabupaten Gorontalo,” kata Sofyan.
“Saya berharap semangat Sumpah Pemuda di masa transisi ini mampu mewujudkan apa yang kita inginkan bersama,” lanjutnya.
Menurut Sofyan, kebangkitan daerah akan terjadi bila para pemuda semangat untuk bangkit.
Ia juga mengajak agar pemuda mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi dengan peran dan tanggung jawab sebagai agen pembaharuan.
“Untuk mewujudkan kebangkitan daerah, maka pemuda harus memiliki dua karakter, yakni karakter moral dan karakter kinerja,” ujarnya.
“Sumpah Pemuda lahir bukan sekadar teks sejarah. Tetapi seperti kepalan tangan berlumuran darah,” imbuhnya.
Sofyan Menjawab Pertanyaan Pemuda
Dalam dialog yang dihadiri ratusan Gen Z ini, salah seorang pemuda meminta pendapat Sofyan tentang bagaimana tata kelola birokrasi pemerintahan yang pro terhadap rakyat dan pemuda.
Menjawab pertanyaan tersebut, Sofyan mengatakan, tata kelola pemerintahan yang pro terhadap masyarakat mestinya diwujudkan melalui pelayanan yang maksimal.
Sebab, kata mantan Wakil Bupati Gorontalo ini, hal tersebut merupakan kewajiban pemerintah.
Kendati demikian, kata Sofyan, tata kelola pemerintahan tidak berhenti pada persoalan pelayanan administrasi.
“Tata kelola pemerintahan juga harus diwujudkan dalam support anggaran untuk menunjang kegiatan kepemudaan,” terangnya.
Terkait apakah keberpihakan kebijakan pemerintah terhadap pemuda terlihat dalam APBD setiap tahun? Sofyan mengatakan, dukungan pemerintah itu terlihat dalam anggaran tersebut.
“Mungkin pertanyaan teman-teman pemuda ke arah situ, dan harusnya wujud dukungan pemerintah itu terlihat dalam anggaran tersebut,” imbuhnya.
“Sebab kalau tidak ada dukungan anggaran dari pemerintah, maka pontesi pemuda tidak ada apa-apanya. Kita tentu berharap ini tidak terjadi,” terangnya.
Tujuan Dialog
Sementara itu, Ketua Komunitas Peduli Kebangsaan Kabupaten Gorontalo Hengki Bobihu menjelaskan maksud dari kegiatan tersebut.
“Dialog ini bertujuan, menyediakan ruang bagi pemuda untuk berdialog secara interaktif dalam suasana santai namun bermakna,” kata Hengki.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong semangat kebersamaan dalam keberagaman di kalangan pemuda Kabupaten Gorontalo.
Kemudian, menginspirasi pemuda agar terus berkontribusi dalam membangun bangsa melalui nilai-nilai persatuan dan keindonesiaan
“Termasuk juga untuk memperkuat jaringan dan kolaborasi antar pemuda dari berbagai latar belakang organisasi dan komunitas,” terangnya.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan berbentuk dialog interaktif yang melibatkan seluruh elemen pemuda Kabupaten Gorontalo.
“Karena itu, kami menghadirkan narasumber inspiratif dan moderator yang dapat membawakan suasana agar dialog menjadi lebih santai namun tetap berbobot,” tandasnya.(*)
Penulis: Deice