Hargo.co.id – Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem, mengkritik pelaksanaan Revolusi Mental yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi dalam Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Minggu (16/7/2023). Hal ini menjadi perhatian karena Partai NasDem masih menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi.
Jokowi, yang berasal dari PDIP dan PPP sebagai partai politik pendukung pemerintah, memberikan tanggapannya terhadap pernyataan Surya Paloh. Berikut adalah rangkuman respons dari berbagai pihak seperti yang dilaporkan oleh Tribunnews.com pada Selasa (18/7/2023).
1. Jawaban Jokowi
Jokowi menanggapi pernyataan Surya Paloh yang menyatakan bahwa Revolusi Mental dalam pemerintahannya belum sepenuhnya terwujud.
Jokowi menyampaikan bahwa ia akan meminta kepada seluruh jajaran pemerintahannya untuk bekerja secara optimal hingga akhir masa jabatannya.
2. Sindiran Balik PDIP
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, memberikan sindiran balik terhadap Surya Paloh. Hasto memberikan dua sindiran kepada Surya Paloh.
Pertama, ia menyindir banyaknya kader NasDem yang meninggalkan Stadion Gelora Bung Karno saat Surya Paloh berpidato.
Sindiran kedua adalah mengenai hambatan terhadap Revolusi Mental yang disebabkan oleh Partai NasDem, dengan menyinggung Jaksa Agung pada periode pertama Jokowi yang berasal dari NasDem dan diduga melakukan penyalahgunaan instrumen hukum.
3. PAN Menyatakan Tanggung Jawab NasDem
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi, menyatakan bahwa Revolusi Mental Presiden Jokowi adalah gerakan yang melibatkan pemikiran, sosial, kebudayaan, dan kemanusiaan. Gerakan ini mencakup perubahan dalam pandangan, sikap, perilaku, dan karakter.
Viva menjelaskan bahwa tujuan dari Revolusi Mental Jokowi adalah menciptakan tatanan masyarakat, bangsa, dan negara yang sesuai dengan Pancasila, kesempatan kemerdekaan, dan Undang-Undang Dasar RI 1945.
Menurutnya, gerakan ini memerlukan proses yang panjang, dan partai politik penunjang pemerintah, termasuk NasDem, bertanggung jawab terhadap keberhasilan gerakan ini.
4. Golkar: Kritik Surya Paloh Menunjukkan Kepedulian
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, menyebut kritik yang dilontarkan oleh Surya Paloh sebenarnya menunjukkan kepedulian.
Namun, Dave menyatakan bahwa kritik tersebut seharusnya disertai dengan usulan yang dapat memperbaiki keadaan.
Menurutnya, pelaksanaan Revolusi Mental memerlukan waktu dan kerja keras, dan keberhasilannya tidak dapat ditentukan hanya oleh Presiden Jokowi.
Dave menekankan bahwa semua pihak harus bekerja sama untuk membangun revolusi mental yang dapat membentuk generasi yang lebih baik di masa depan.
Penjelasan Surya Paloh
Sebelumnya, Surya Paloh menjelaskan latar belakang gerakan pergantian yang diusung oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.
Menurut Surya Paloh, gerakan pergantian ini sejalan dengan misi Presiden Jokowi dalam mewujudkan perubahan di Indonesia. Pada Pemilu 2014, Jokowi selalu menekankan pentingnya menjalankan Revolusi Mental.
Surya Paloh menyampaikan hal ini dalam orasinya di hadapan ribuan kader NasDem dalam Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Meskipun tujuan tersebut belum sepenuhnya tercapai, Surya Paloh tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai alasan belum terlaksananya tujuan tersebut dalam membangun revolusi mental.