Hargo.co.id, GORONTALO – Tak hanya melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga, mahasiswa profesi kesehatan (PK) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Buntulia Selatan, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato, juga menggelar sosialisasi tentang kesehatan, yakni pencegahan penularan penyakit kusta, PHBS, dan kesehatan jiwa.

“Selain melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis, kami juga menggelar sosialisasi yakni pencegahan penularan penyakit kusta, PHBS, dan kesehatan jiwa,” ungkap ketua panitia pelaksana kegiatan, Putri Indah Paransi.
Kegiatan tersebut, dilaksanakan dihari yang sama dengan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga, yakni Senin (29/1/2024).

Hanya saja, lokasinya berbeda. Jika pemeriksaan kesehatan gratis di samping kantor Desa Buntulia Selatan, sosialisasi tentang kesehatan dilaksanakan di aula kantor desa.
Putri menuturkan, dalam melaksanakan sosialisasi itu, pihaknya menghadirkan dua narasumber atau pemateri, yakni Kepala Puskesmas Duhiadaa dan mahasiswa KKN PK UNG Buntulia Selatan.
“Ada juga dari dosen pendamping lapangan sebanyak dua orang,” sambung Putri.
Menurut Putri, kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan lancar dan disambut antusias masyarakat. Hal ini, kata Putri, membuat pihaknya bersemangat untuk lebih gencar melaksanakan sosialisasi terkait penyakit menular, terutama penyakit kusta.
“Pada kegiatan ini kami memberikan materi yang mencakup penjelasan penyakit kusta, penularannya, gejala dan pengobatannya. Sosialisasinya dilakukan dalam bentuk ceramah, diskusi interaktif dan pembagian leaflet kepada masyarakat,” ungkap Putri.
Masih kata Putri, terungkap pada sosialisasi, stigma masyarakat terhadap penderita penyakit kusta masih negatif. Hal ini, berdasarkan quesioner yang diisi oleh masyarakat yang hadir.
Bagi dia, stigma negatif masyarakat akan menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa PK UNG yang melaksanakan KKN di Buntulia Selatan.
“Kami akan berupaya untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai penyakit kusta agar masyarakat lebih terbuka dan mendukung penderita untuk berobat,” tutur Putri.
Dia berharap kegiatan ini dapat menjadi pencerah bagi masyarakat untuk bisa lebih sadar
akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat secara fiisk maupun mental.(*)
Penulis: Rendi Wardani Fathan