Hargo.co.id, GORONTALO – Ikhlas dan tulus membangun Kabupaten Boalemo demi menjalankan amanah rakyat bukan sebatas ucapan bagi Bupati Rum Pagau. Itu, ia buktikan pasca dipercaya dan didaulat rakyat.
Salah satunya ditunjukkan Bupati Rum Pagau ketika mendatangi korban bencana banjir bandang di Desa Pangea dan Saritani, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Rabu (26/03/2025).
Di tengah-tengah perjalanan ke titik bencana itu, Bupati Rum Pagau sontak turun dari kenderaan mobil dinasnya.
Ia lantas menemui sejumlah warga yang sudah lama menanti sambil memutari kawasan aliran sungai. Sesekali, ia berdialog bersama warga dan pemerintah desa soal dampak bencana dan solusi penanganannya.
Sambil berjalan kaki, orang nomor satu di Boalemo ini melintasi dan menembus sisa-sisa lumpur dibawa arus banjir ke pemukiman warga.
Maklum, banjir kala itu mencapai setinggi 1 meter hingga merendam puluhan pemukiman warga di 5 dusun di Desa Pangea. Di titik lain, Bupati Rum Pagau terpaksa harus rela dibonceng, naik motor atau ojek tembus lokasi bencana.
Padahal, suasana saat itu mulai menunjukkan pukul 10.00 wita dengan terik matahari menyengat. Ia didampingi Kadis PU, Supandra Nur bersama Camat Wonosari Lukman Amu, tak pantang merasakan panas matahari.
Bagi Rum, menghadapi situasi ini selalu dijadikan ladang amal untuk kebaikan bagi sesama. Bagaimana pun, setiap persoalan dihadapi rakyat sudah barang tentu jadi tanggungjawabnya selaku khalifah.
Tak sampai disitu, begitu melanjutkan perjalanan di Desa Saritani, ia meninjau salah satu bangunan jembatan yang roboh.
Padahal, sarana ini sangat vital karena menghubungkan akses perekonomian warga, dan juga memudahkan rentan kendali pelayanan pemerintahan. Saat ini, kondisinya membuat kenderaan roda 4 kian menumpuk di kedua sisi jalur, karena tak bisa melintas.
Menyikapi kondisi itu, Bupati Rum Pagau menginstrusikan kepada Kadis PU Boalemo, Supandra Nur agar membuat jalur darurat memudahkan kenderaan roda 4.
Selain itu, Bupati Rum mengaku dalam waktu dekat akan berupaya meloby anggaran untuk perbaikan jembatan dan normalisasi sungai ke pihak Satker terkait.
Entah itu di Kementerian PU, khususnya direktoraat bina marga, pengairan dan sumber daya air maupun Satker teknis di Gorontalo, dalam hal ini Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Gorontalo.
“Saya sangat berharap akibat bencana banjir merobohkan bangunan jembatan ini mendapat perhatian dan bantuan pemerintah pusat. Mengingat, jembatan ini sangat vital, karena menghubungkan akses transportasi darat bagi masyarakat Desa Saritani Kecamatan Wonosari,” ucap Bupati Rum Pagau.(Rls)