Hargo.co.id, GORONTALO – Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2024 di Provinsi Gorontalo menunjukkan tren positif.
Ini dibuktikan dengan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, di mana IKG pada tahun kemarin ada di angka 0,365 poin, menurun 0,026 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 0,391.
Menurut pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Dwi Alwi Astuti, penurunan IKG dipicu oleh membaiknya dimensi kesehatan reproduksi. Perbaikan dimensi tersebut ditopang oleh peningkatan dua indikator.
Yaitu, kata Dwi, menurunnya proporsi perempuan yang melahirkan hidup di luar fasilitas kesehatan serta menurunnya jumlah perempuan usia 15-49 tahun yang melahirkan anak pertama sebelum usia 20 tahun.
“Perbaikan pada indikator tersebut berdampak langsung terhadap penurunan indeks ketimpangan gender,” jelas Alwi.
Secara regional, Provinsi Gorontalo mencatatkan prestasi membanggakan. Provinsi yang kini dipimpin Gusnar Ismail sebagai gubernur dan Idah Syahidah Rusli Habibie sebagai wakil gubernur, menduduki peringkat teratas sebagai daerah dengan IKG terendah di Pulau Sulawesi pada 2024, sejajar dengan Sulawesi Selatan, yang sama-sama mencatat nilai IKG sebesar 0,365.
“Indeks Ketimpangan Gender di Gorontalo tahun ini menjadi yang paling rendah di Sulawesi, setara dengan Sulawesi Selatan,” ujar Alwi.
Capaian ini melanjutkan tren positif yang telah berlangsung selama enam tahun terakhir. Sejak 2019, IKG Gorontalo terus menurun dari angka 0,457 hingga mencapai 0,365 pada 2024.
“Setiap tahun terjadi penurunan. Ini merupakan perkembangan yang menggembirakan,” tambahnya.
Ia berharap data yang dirilis dapat menjadi bahan masukan dalam proses evaluasi dan perencanaan pembangunan, baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Hal ini menunjukkan tren positif karena ketimpangan antara laki-laki dan perempuan semakin menurun. Semoga informasi ini berguna sebagai dasar evaluasi dan perumusan kebijakan untuk Indonesia secara umum, dan Gorontalo secara khusus,” pungkas Alwi.(Mg-10)