Hargo.co.id, GORONTALO – Panitia Perekrutan Anggota Polri Polda Gorontalo tahun anggaran 2023 menggunakan system koding dalam tahapan seleksi kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya calo dalam perekrutan.
Plh. Karo SDM Polda Gorontalo, AKBP Abdoel Harris Jakin mengatakan, pihaknya terus memaksimalkan pencegahan terhadap adanya calo atau oknum-oknum yang tidak berkepentingan yang dapat merusak system Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (Betah), yang saat ini tengah diterapkan.
“Sudah beberapa tahun belakangan ini, pihaknya menerapkan system koding untuk pelaksanaan test kesehatan. Jadi, mereka tidak menggunakan nomor Casis lagi. Masing-masing Casis hanya akan menerima koding khusus,” kata AKBP Abdoel Harris Jakin.
Dalam pelaksanaannya, lanjut AKBP Abdoel Harris Jakin, system koding ini dipantau langsung oleh panitia, pengawas internal dan pengawas eksternal serta dari perwakilan Casis. Hal ini sebagai bentuk keterbukaan dan tidak ada manipulasi dalam pelaksanaan koding.
“Dengan demikian, tidak akan ada yang bisa menitipkan diri kepada panitia, karena tidak ada nomor Casisnya dan tidak ada pula yang mengetahui isi koding tersebut, termasuk Casis itu sendiri,” kata Alumnus Akpol 2001 itu.
Selain dilaksanakan secara transparan dan diawasi oleh pengawas internal dan eksternal, sistem ini juga diketahui oleh Panitia Pusat dari Mabes Polri sehingga dipastikan tidak ada manipulasi sama sekali.
“Apabila ada kejanggalan atau hal-hal yang tidak melanggar, maka para pengawas bisa membuatkan laporan dan hal ini akan ditindaklanjuti. Ini semua kami lakukan agar tidak ada calo dalam perekrutan anggota Polri,” tandasnya.(*)
Rilis: Humas Polda Gorontalo