Ia bilang, pekerjaannya tersebut bukan sekadar sumber penghasilan tambaha. Ia berniat untuk mengurangi beban orang tuanya dalam membiayai pendidikannya.
“Niat saya untuk membantu mengurangi beban orang tua dalam membiayai pendidikan saya. Setidaknya untuk kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.
Pekerjaan tersebut dilakukan Putra di kost-kostannya. Ia tak hanya memperbaiki handphone, tetapi juga membina hubungan emosional dengan pelanggan.
“Bagi saya, ini bukan sekadar masalah uang. Saya ingin membantu orang dan memberikan layanan yang terjangkau,” katanya.
Dalam dunia yang kerap diwarnai oleh materi, Putra menawarkan kebaikan tanpa pamrih. Ia tidak menetapkan harga dalam setiap service yang dilakukannya.
“Harga ditentukan oleh pelanggan, seberapa besar mereka bisa memberikan sebagai imbalan,” ungkap Putra dengan tulus.