Hargo.co.id, GORONTALO – Penambang rakyat Bone Bolango kembali menggelar aksi demonstrasi, Selasa (3/6/2035).
Aksi dimulai dari kantor Bupati Bone Bolango, untuk menjemput Bupati Bone Bolango, Ismet Mile yang telah menyatakan dukungan penuh kepada penambang. Penjemputan ini sebagai bentuk awal perjuangan menuntut kejelasan dan keadilan atas hak pertambangan yang selama ini dipersengketakan dengan PT Gorontalo Minerals (GM).

Di kantor bupati, orator aksi Lion Hidjun menuding pemerintah daerah sudah tidak berpihak pada rakyat penambang.
Ia menjelaskan, keberadaan GM secara legal menurut dokumen yang ada bermasalah, karena kontrak karya yang dikantongi tidak tercatat secara resmi sesuai standar hukum sejak 1998.
“Kami menduga ada cacat hukum yang mengindikasikan korupsi dan keberpihakan oligarki di balik pengelolaan tambang ini,” jelas Lion.
Di tempat yang sama, Bupati Bone Bolango, Ismet Mile, menegaskan komitmennya berada di pihak penambang.
“Hari ini kami bergerak bersama massa aksi agar pemerintah dan pihak terkait segera merealisasikan tuntutan rakyat penambang, termasuk penambahan area 1.000 hektar yang menjadi hak mereka,” ucap Ismet Mile di hadapan massa.
Setelah dari kantor bupati, massa bergerak menuju kantor DPRD Provinsi Gorontalo didampingi langsung Ismet Mile dan Risman Tolingguhu, selaku Wabup Bone Bolango.
Kehadiran Ismet Mile dan Risman di tengah-tengah massa memperkuat dukungan pemerintah daerah terhadap aspirasi penambang rakyat.
Terlebih, dalam orasinya Ismet Mile menegaskan bahwa PT Gorontalo Minerals harus menghentikan aktivitasnya
dan menghormati keputusan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo.
Ia menegaskan pentingnya memberi ruang bagi penambang lokal untuk kembali beraktivitas secara bebas dan aman.
Ismet Mile juga menilai persoalan tambang ini bukan kesalahan penambang, melainkan akibat mekanisme perizinan yang tidak adil dan tidak berpihak.
“Bukan salah penambang, ini masalah sistem yang harus diperbaiki,” tegasnya saat berdialog dengan anggota DPRD, Nikson Yapanto.
Ia menegaskan bahwa persoalan tambang rakyat harus segera menjadi perhatian utama DPRD
dan dimasukkan ke agenda rapat paripurna untuk mencari solusi konkret.
“Ini adalah warisan dan sumber penghidupan turun-temurun bagi rakyat Bone Bolango,” pungkas Ismet Mile.
Massa aksi pun terus menyuarakan tuntutannya agar PT Gorontalo Minerals segera angkat kaki dari wilayah Bone Bolango.
Mereka berharap tekanan yang diberikan melalui demonstrasi ini dapat mendorong pemerintah provinsi dan DPRD
untuk mengambil langkah konkret dan tidak lagi menunda-nunda penyelesaian konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun.(Mg-12)