Hargo.co.id, GORONTALO – Gusnar Ismail dan Idah Syahidah Rusli Habibie merupakan satu dari empat kontestan pemilihan gubernur (Pilgub) Gorontalo. Mereka diusung partai-partai besar. Yaitu, Demokrat, Gerindra dan Golkar.

Ada yang menarik dari pencalonan Gusnar dan Idah. Yaitu, sosok Erwinsyah Ismail. Aleg DPRD Provinsi Gorontalo yang kembali terpilih itu, dikabarkan adalah tokoh hingga Gusnar dan Idah menjadi bakal pasangan calon yang akan bertarung pada 27 November mendatang.
Erwin yang merupakan perwakilan kalangan milenial di kancah perpolitikan Gorontalo, mampu menyatukan tokoh-tokoh besar dari dua partai pengusung di luar Demokrat, yakni Rusli Habibie dan Elnino Mohi.

Berkat kepiawaiannya itu, Erwin Ismail didapuk sebagai ketua tim pemenangan GAS (Gusnar-Idah). Tak salah memang pemilihan Erwin. Meski masih muda, Erwin punya kapabilitas yang mumpuni di politik.
Buktinya saja dia bisa meyakinkan partai koalisi, Gusnar yang tak lain ayahnya sendiri, sangat ideal di papan satu, sekalipun Demokrat hanya meraih tiga kursi Deprov Gorontalo.
Bukan tanpa alasan Gusnar dipilih sebagai Cagub. Ya, Gusnar merupakan sosok yang sarat akan pengalaman dalam dunia pemerintahan. Dia pernah menjadi Sekda Kota Gorontalo, Wagub Gorontalo, dan gubernur menggantikan posisi Fadel Muhammad yang dipilih menjadi menteri.
Bukan cuma itu saja, Gusnar juga merupakan tenaga profesional bidang sosial budaya dan politik dalam negeri di Lemhannas RI.
“Sudah tepat Pak Gusnar di posisi Cagub. Begitu juga Pak Erwin yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan,” kata Abdul Muhamad, warga Kabupaten Gorontalo, Ahad (15/9/2024).
Abdul yakin, Gusnar-Idah bisa memenangkan Pilgub dengan strategi yang akan dimainkan Erwin Ismail. Sebab, menurutnya, strategi Erwin di politik sudah teruji. Buktinya, pada periode 2019, Erwin yang merupakan pendatang di dunia politik Gorontalo mampu merebut satu kursi di Deprov.
“Di tangan Erwin, Demokrat juga berjaya,” pungkas Abdul.(Tim Redaksi)