Advertorial

Gandeng BNN Pohuwato Pani Gold Project Sosialisasi Bahaya Narkoba

×

Gandeng BNN Pohuwato Pani Gold Project Sosialisasi Bahaya Narkoba

Share this article
Sosialisasi Bahaya
Sosialisasi bahaya Narkotika di sejumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Rabu hingga Kamis, 26-27 Juli 2023. (Istimewa)

Hargo.co.id, GORONTALOPani Gold Project menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pohuwato dalam rangka mensosialisasikan bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda Bumi Panua, khususnya siswa-siswi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), pada Rabu dan Kamis, 26-27 Juli 2023.

Berita Terkait:  Soal SDM Gorontalo, PGP Komitmen Berikan Kontribusi Positif Berkelanjutan

Acara sosialisasi bahaya narkoba ini berlangsung di empat sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), yaitu SMP Negeri 1 Buntulia, SMP Negeri 2 Buntulia (SATAP), SMPIT Al-Izzah Pohuwato dan MTS Al-Khairat Buntulia. Acara tersebut dihadiri Kepala BNN Kabupaten Pohuwato Jusuf Potale, perwakilan Pani Gold Project dan kepala sekolah serta siswa-siswi sekolah tersebut.

Dalam paparannya Jusuf menyampaikan materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba (drug abuse) dan kiat-kiat untuk menghindari narkoba.

Berita Terkait:  Bantu Pemda Wujudkan Pohuwato Sehat Maju Sejahtera, PGP Serahkan Bantuan Ambulance

Dirgahayu Radio Republik Indonesia

“Jangan sampai adik-adik mendekati dan coba-coba mengkonsumsi narkoba. Zat adiktif ini akan menyebabkan kecanduan,” kata Jusuf dalam acara Pani Gold Project Goes To School di SMP Negeri 1 Buntulia Rabu, 26 Juli 2023.

Jusuf menambahkan pecandu narkoba tidak segan mencuri atau bahkan merampok agar mendapatkan uang untuk membeli narkoba pada saat kecanduan.

Berita Terkait:  Pengelolaan Industri Tambang, Ton Malik: Jika Tepat, Akan Beri Nilai Tambah Bagi Perekonomian

Selain itu, konsumsi narkoba membawa dampak buruk bagi pengguna, antara lain kerusakan otak, kerusakan hati dan ginjal serta tertular penyakit melalui jarum suntik.

Selain itu, Jusuf menambahkan, penggunaan narkoba merupakan pelanggaran hukum yang bisa mengakibatkan para pelaku dijerat dengan hukuman penjara bahkan hukuman mati.

Berita Terkait:  Komit Utamakan Keselamatan Pekerja, PGP Catatkan 5 Juta Man-Hour Tanpa LTI

Lebih lanjut Jusuf mengatakan sangat sangat berterima kasih kepada Pani Gold Project atas kepedulian yang tinggi kepada masyarakat dan sudah meringankan tugas BNN Kabupaten Pohuwato serta berperan langsung dalam berupaya mencegah penggunaan narkoba dikalangan siswa SMP.

“Kami dari BNN Kabupaten Pohuwato sangat berterima kasih kepada perusahaan Pani Gold Project telah mengambil tugas

yang seharusnya dilakukan oleh BNN karena ada kepedulian kepada masyarakat dan pemerintah daerah melaksanakan sosialisasi dikalangan siswa khususnya di SMP.

Jadi kami dari BNN mengucapkan terima kasih kepada Pani Gold Project dan jajarannya yang telah melakuan kegiatan ini,” tegas Jusuf.

Berita Terkait:  All New Honda CR-V, Mobil dengan Teknologi Hybrid Kini Hadir di Gorontalo

Terpisah, External Affairs Manager Pani Gold Project Mahesha Lugiana mengatakan kegiatan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba ini merupakan

bentuk kepedulian perusahaan dalam ikut menjaga generasi muda Bumi Panua agar terhindar dari pengaruh narkoba.

“Generasi muda adalah penerus bangsa, jadi mereka perlu dijaga agar bisa tumbuh optimal,

sehat jasmani dan ruhani, meneruskan pembangunan bangsa,” tambah Mahesha.

Berita Terkait:  Kapolda Gorontalo Jamin Keamanan Kegiatan Proyek PGP

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Buntulia Warni Lawani menyampaikan apresiasi atas inisiatif perusahaan memberikan sosialisasi bahaya narkoba di kalangan siswa sekolah.

“Terima kasih kepada Pani Gold Project atas terlaksananya kegiatan ini. Semoga kerjasama bisa berlanjut dalam bentuk lain,” tambahnnya.

Berita Terkait:  Bawa Paket Sabu, Remaja Asal Limboto Diringkus Polisi

Kabupaten Pohuwato termasuk daerah rawan peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang. Menurut catatan BNN Provinsi Gorontalo, Pohuwato merupakan pintu masuk peredaran narkoba dari Palu, Sulawesi Tengah.

Ini membuktikan bahwa daerah perkotaan maupun desa memiliki tantangan yang kurang lebih sama terkait dengan bahaya narkoba.

Berita Terkait:  Komitmen Peduli Sosial Kemanusian, PGP Gelar Donor Darah

Selama kegiatan sosialisasi tersebut, siswa-siswi SMP tampak antusias mengikuti pemaparan dari Kepala BNN. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan saat dibuka tanya jawab.

Mereka antara lain menanyakan mengapa narkoba atau obat terlarang masih terus diproduksi meskipun banyak mudharatnya atau dampak buruknya.

Berita Terkait:  UT Sukses Layani Setengah Juta Mahasiswa

Menjawab pertanyaan tersebut, Ginting dari BNN mengatakan bahwa kelompok yang memproduksi dan mengedarkan narkoba adalah

pelanggar hukum yang mencari keuntungan ekonomi tanpa memperhatikan dampak yang ditimbulkan.(*)

Penulis: Riyan Lagili 

Berita Terkait:  September Ceria Bersama Honda