Hargo.co.id, GORONTALO – Stunting adalah masalah gizi kronis pada anak akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang. Akibatnya, pertumbuhan anak mengalami gangguan. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Jika tak ditangani, stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik dan kognitif anak serta menghambat potensi generasi muda untuk mencapai prestasi optimal di waktu yang akan datang.
Di Kabupaten Boalemo, kasus stunting banyak terdapat di Desa Bajo. Berdasarkan hasil survei Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo pada tahun 2023, kurang lebih terdapat enam orang anak stunting dari 38 kasus sebelumnya.

“Mengurus Stunting emang agak susah, semua anggaran harus terfokus kesitu terutama pada obat-obatan dan makanan bergizi. Makanya, saya melakukan inovasi rumah peduli stunting,” kata Kepala Desa Bajo, Alkam Narda, S.Fil.I saat ditemui, Senin (13/11/2023).
Alkam menjelaskan, rumah peduli stunting didirikan guna dijadikan sebagai wadah sosialisasi dan edukasi kepada warga tentang tata cara penanganan stunting. Selain itu, kata dia, juga untuk menjadi tempat penyaluran makanan bergizi bagi anak penderita stunting.

Ia juga mengungkapkan, kasus stunting tertinggi di Desa Bajo terjado pada tahun 2016 sampai dengan 2022. Namun, dengan inovasi yang dilakukan Alkam, kasus stunting mengalami penurunan.
“Respon masyarakat mengenai program ini sangat beragam. Upaya saya sementara ini men sosialisasikan itu ke masyarakat.” tutupnya.(*)
Penulis: Alfianto Manoppo/Mahasiswa Magang UNG
Editor: Rendi Wardani Fathan