Menurutnya, perempuan harus bisa berpikir untuk perempuan. Karena itu, peran perempuan harus mendapatkan dukungan, termasuk dalam berpolitik.
“Dalam politik misalnya, perempuan bukan hanya sekedar pelengkap kuota partai politik. Kita semua perempuan, termasuk saya, harus bisa membuktikan itu, sebab selain berdiri untuk rakyat, harus ada perempuan yang berdiri untuk kaum perempuan,” kata Femi Kristina Udoki.
Dialog tersebut berjalan sangat interaktif. Sejumlah audiens juga memberikan pertanyaan dan pemikiran banding terkait peran KAHMI dan FORHATI menjadi pelopor menuju Indonesia Emas 2045.
“Jika Indonesia emas ditarik ke Gorontalo, maka yang harus kita tingkatkan adalah SDM, salah satunya dengan membangun sekolah. KAHMI harus mengambil peran ini dan harus dipersiapkan dengan baik. Apalagi kita memiliki banyak alumni yang bisa membantu dalam mengajar maupun penunjang akademik lainnya,” kata salah satu audiens.
Selain dialog, kegiatan peringatan hari dan refleksi akhir tahun tersebut juga diisi dengan
berbagai kegiatan diantaranya donor darah dan penyerahan bantuan bagi anak anak panti asuhan yang ada di Gorontalo.(*)
Penulis: Sucipto Mokodompis